Mesin Bantu Tertutup Diduga Penyebab Kebakaran Kapal Cepat
Tim Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan memeriksa speed boat yang terbakar di Tanjung Selor, Kamis (5/12).(ist) Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tarakan menemukan dugaan penyebab kebakaran kapal cepat Benuanta VIP di Pelabuhan VIP Kayan I, Tanjung Kayan I, Tanjung Selor, Kamis (5/12). "Dari analisa kami penyebab kebakaran ini bukanlah dari BBM yang digunakan, walaupun solar juga bisa terbakar karena sama-sama kategori kelas 3 hanya titik nyala yang beda," kata Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli pada KSOP Tarakan,Syahruddin di Tarakan, Sabtu, (7/12) dikutip Antara. Menurutnya kemungkinan adalah sirkulasi udara yang dihirup mesin bantu untuk pendingin itu tidak didapatkan karena terkungkung oleh box mesin bantu (auxiliary engine) ditambah lagi penutup box tersebut tidak terbuka. Sebelumnya tim pemeriksa kecelakaan kapal KSOP kelas III Tarakan melakukan pemeriksaan kecelakaan kapal terhadap speed boat Lestari Benuanta VIP yang mengalami kebakaran di Perairan Tanjung Selor Bulungan pada hari Kamis (5/12) pukul 15.50 Wita. Sesuai surat yang diterima dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II/Syahbandar Tanjung Selor perihal bantuan, pemeriksaan kecelakaan kapal dilakukan di Tarakan karena merupakan home base speed boat tersebut. "Dalam pemeriksaan kami yang terdapat pada buritan bagian atas kapal SB Lestari Benuanta VIP, yaitu terlihat hangus setelah terbakar. Ada beberapa yang kami temukan dalam kejadian tersebut yaitu auxiliary engine atau mesin bantu yang digunakan adalah out door," kata Syahruddin. Sementara itu, pada saat kejadian mesin bantu tersebut tertutup oleh box penutup mesin yang mana seharusnya tidak boleh tertutup pada saat kapal tidak berlayar, karena tidak terjadi pergantian udara yang cepat. Sedangkan sistem pendingin dari mesin bantu yang digunakan yaitu menghirup udara yang segar. Apabila tertutup pastinya tidak bisa menghasilkan udara segar. Namun yang terjadi malah menghasilkan suhu panas dan asap yang hanya berputar dalam box tersebut. "Juga terdapat penempatan alat keselamatan (life buoy) yang dekat sekali sekitar 20 cm dengan mulut knalpot mesin bantu, sehingga hal tersebut dapat menimbulkan api atau bisa menambah besarnya api jika terjadi kebakaran," kata Syahruddin. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: