DP3A Kukar Lakukan Pencegahan Naiknya Stunting, Ini Faktor-Faktornya..
![DP3A Kukar Lakukan Pencegahan Naiknya Stunting, Ini Faktor-Faktornya..](https://nomorsatukaltim.disway.id/upload/99241e73312848afb79e22bccbdc5478.jpg)
Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak DP3A Kukar, Nurul Fitriningsih.-istimewa---
--
Kukar, nomorsatukaltim- Angka stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sampai dengan saat ini terus mengalami lonjakan.
Berdasarkan data yang dihimpun Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), angka pravalensi stunting di Kukar pada tahun 2021 sebesar 26,4 persen, namun pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 27,1 persen.
Hal ini pun membuat gerak cepat Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar untuk melakukan pencegahan terhadap bahaya stunting.
Melalaui Bidang Pemenuhan Hak Anak (PHA), DP3A Kukar terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara masif di seluruh kecamatan yang ada di Kabapaten Kukar.
Kepala Bidang (Kabid) PHA, DP3A Kukar, Nurul Fitri Ningsih mengatakan, faktor yang mempengaruhi tingginya stunting di Kukar ada dua jenis. Yaitu, faktor spesifik dan sensitive.
Dijelaskan lebih lanjut, faktor spesifik ialah faktor yang berhubungan dengan pola makan atau asupan gizi yang diberikan kepada anak-anak.
Selain itu juga ada penyakit kronis yang bisa berpotensi menyebabkan stunting kepada anak-anak.
Sedangkan untuk faktor sensitive disebabkan karena tidak adanya akases bersih, sanitasi yang buruk dan tidak memiliki jaminan Kesehatan atau BPJS.
“Jadi semua itu bisa berpengaruh semisal rumahnya tidak menerapkan pola hidup bersih, kita lakukan intervensi gizi itu akan percuma. Makanya perlunya 3P (Pola Makan, Pala Asuh dan Perilaku),” kata Nurul.
Lebih lanjut ia mengatakan, stunting tidak hanya terjadi di kalangan keluarga yang dikategorikan tidak mampu. Namun juga bisa terjadi kepada keluarga yang memiliki perekomian yang stabil, hal tersebut juga ditenggarai karena faktor ketidakpahaman tentang pola asuh dan pola gizi yang benar.
“Walaupun keluarganya mampu secara ekonomi, tapi kalau pola asuhnya tidak baik maka stunting berpotensi akan terjadi kepada anak-anak,” terangnya.
Makanya DP3A Kukar terus berupaya melakukan sosialisasi dengan materi pembelajaran keluarga yang diprioritaskan kepada kelompok ibu-ibu tentang pentingnya Pola Asuh, Pola Makan, Perilaku (3P).
Sampai dengan saat ini, pihaknya telah memiliki lokus, dari 237 desa dan kelurahan lokusnya ada sebanyak 84 titik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: