Sekarang Gubernur Bisa Monitor Komoditas Ekspor secara Real Time

Sekarang Gubernur Bisa Monitor Komoditas Ekspor secara Real Time

Gubernur Kaltim Isran Noor simbolis menerima aplikasi I-Mace. (istimewa)

Samarinda, DiswayKaltim.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur saat ini bisa memantau secara real-time ekspor komoditas pertanian.

Kemampuan itu dimungkinkan setelah Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Balikpapan dan Samarinda menyerahkan aplikasi potensi ekspor pada Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Isran Noor, Sabtu (30/11/2029).

Keberadaan aplikasi Indonesian Map of Agricultural Commodities Eksport atau  I-Mace disebut punya nilai strategis dalam mendorong ekspor hasil pertanian di Provinsi Kalimantan Timur.

"Dengan dashboard ini Pak Gubernur dapat memantau langsung ekspor pertanian Kaltim. Harapannya dapat digunakan sebagai data dukung dalam membuat kebijakan pembangunan berbasis kawasan yang berorientasi ekspor," kata Kepala Karantina Pertanian Balikpapan Abdul Rahman, dalam keterangannya kepada Diswaykaltim, Ahad (1/12/2019).

Aplikasi besutan Badan Karantina Pertanian (Barantan) ini berisi data real time lalu lintas ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Kaltim.

Menurut Rahman, informasi dari I-Mace juga dapat digunakan untuk mengkaji potensi ekspor. Membina petani sekaligus pelaku usaha serta menyiapkan regulasi yang berpihak pada pengembangan agribisnis.

Gubernur Kaltim Isran Noor yang menerima langsung aplikasi pada acara Gebyar Pertanian ke-3 Tahun 2019 ini  menyampaikan apresiasinya atas fasilitasi dan dorongan ekspor produk pertanian di wilayahnya oleh Kementan melalui Karantina Pertanian Balikpapan dan Samarinda.

Isran juga menyebutkan bahwa sebagai calon ibu kota negara, seluruh jajaran dan masyarakat harus segera bersiap  memaksimalkan potensi pertanian yang ada. "Sekaligus untuk merebut potensi ekspor di perdagangan internasional," katanya.

Dalam kesempatan itu, Isran Noor yang juga didampingi Wakil Wali Kota Samarinda, M Barkati juga melepas 20 ton pisang kepok Kaltim ke Malaysia. Pisang yang merupakan hasil panen petani dari binaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Kecamatan Kaliorang.

Pembinaan sekaligus mendatangkan pembelinya kepada petani, agar petani memperoleh harga lebih baik. Memacu ekspor pertanian Kaltim disinergikan dengan seluruh stakeholder. Ke depan setelah pisang segera menyusul ekspor non migas lainnya, yakni porang, nanas, buah naga, dan salak.

"Ini sejalan dengan amanah Mentan SYL untuk lakukan terobosan dan inovasi untuk sukseskan gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks)," pungkas Kepala Karantina Pertanian Samarinda, Agus Sugiyono. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: