Tiga Bulan, 22 KK Korban Banjir GPA Akhirnya Dapat Kepastian

Tiga Bulan, 22 KK Korban Banjir GPA Akhirnya Dapat Kepastian

Sekretaris PMII Balikpapan, Firdaus, saat orasi dalam aksi unjuk rasa soal banjir GPA beberapa waktu lalu.-Adhi-Disway Kaltim

Balikpapan, NOMORSATUKALTIM – 22 kepala keluarga (KK) korban banjir di lingkungan Griya Permata Asri (GPA) akhirnya mendapatkan kepastian solusi, setelah tiga bulan lebih rumahnya terendam air.

Kepastian diperoleh setelah pihak pengembang yakni Developer GPA dan Developer Daun Village sepakat membangun bozem dan drainase untuk menyelesaikan genangan air di kawasan tersebut.

Diketahui, 22 rumah yang kebanjiran tersebut terletak di perbatasan komplek perumahan GPA dengan Daun Village. Tepatnya di RT 52 dan 42, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan.

Walikota Balikpapan, Rahmad Mas'ud menjelaskan, telah bertemu dengan dua pengembang secara terpisah. Yakni Developer Daun Village maupun Developer GPA.

Dari pertemuan itu, kedua pengembang sepakat untuk membuat bozem dan saluran drainase untuk menangani mampetnya aliran air yang membuat puluhan rumah warga GPA tenggelam.

"Masing-masing membuat Bozem, GPA membuat dan Daun Villange akan membuat," kata Rahmad Mas'ud, Sabtu (7/10/2023).

"Setelah itu, nanti Daun Villange juga akan membuat saluran airnya," sambung Rahmad Mas’ud.

Rahmad Mas'ud juga memastikan, pengerjaan bozem dan saluran air oleh dua developer tersebut diawasi dinas terkait. "Ini akan dikerjakan secepatnya," tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Developer Daun Village, Zakaria mengamini kesepakatan dengan Pemkot Balikpapan. Pihaknya akan segera merealisasikan pekerjaan Bozem dan juga saluran air. 

"Yang disarankan pak Walikota kami siap melaksanakan," ucap Zakaria.

Sebagai pengingat, banjir telah merendam puluhan rumah warga di lingkungan RT 52 dan 42 Perumahan GPA lebih dari tiga bulan. Banjir bahkan sampai di ketinggian hingga lebih dari dua Meter.

Lambatnya penanganan Pemkot Balikpapan, membuat warga terdampak, didampingi elemen mahasiswa dan LSM  menggelar aksi demontrasi di depan kantor Wali Kota Balikpapan, Kamis (21/9/2023) lalu.

Unjuk rasa gabungan itu berlangsung hingga larut malam. Massa aksi membubarkan diri setelah terjadi kesepakatan bakal ada dialog dengan Walikota Balikpapan esok harinya.

Dalam dialog antara warga terdampak bersama Rahmad Mas'ud, di Aula Pemkot Balikpapan. Wali Kota menjanjikan tiga hal.

Pertama, Pemkot Balikpapan akan melakukan penanganan jangka pendek. Mengirim pompa penyedot air, untuk menguras banjir yang menenggelamkan rumah 22 KK di sana.

Kedua, solusi jangka panjang, Pemkot Balikpapan kembali memanggil dua developer perumahan di lokasi terdampak banjir. Yakni, pengembang GPA dan Pengembang Daun Village. 

Ketiga, Pemkot Balikpapan akan memberikan biaya sewa selama enam bulan untuk warga yang rumahnya terendam banjir.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: