Tiga Janji Rahmad Mas'ud Selesaikan Banjir 22 Rumah Warga Perumahan GPA
Petugas Dinas PU, memantau kedalaman air di Perumahan GPA, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan (Disway/Adhi)--
Balikpapan, nomorsatukaltim- Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud kembali menjanjikan penyelesaian banjir yang menenggelamkan rumah 22 Kepala Keluarga, Perumahan Griya Permata Asri atau GPA, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan.
Janji itu dikeluarkan Rahmad, setelah sehari sebelumnya, Kamis (21/9/2023), didemo warga RT 42 dan RT 52, bersama gabungan mahasiswa PMII, HMI, GMKI, PMKRI, LMND dan LSM Pemerhati Kota & Hak Rakyat, di depan kantor Pemkot Balikpapan.
Rahmad Mas'ud didemo warga dan mahasiswa, karena dianggap mengabaikan nasib warga perumahan GPA yang terendam banjir lebih tiga bulan itu.
Di depan kantor Walikota Balikpapan, massa berdemonstrasi mulai pagi hari. Bertahan hingga larut malam. Demonstran memasang tenda sampai utusan Rahmad Mas'ud menemui. Asisten I, Zulkifli bilang Walikota akan berdialog dengan warga dan mahasiswa besok pagi, Jumat (23/9/2023) kemarin.
Soal janji, ini bukan kali pertama orang nomor satu Balikpapan itu berkomitmen dengan korban banjir GPA.
Sebelumnya, tanggal 28 Juni 2023 silam, Rahmad Mas’ud berujar, menyelesaikan banjir RT 42 dan RT 52 perumahan GPA dalam hitungan hari. Itu disampaikannya saat mendatangi lokasi banjir GPA. Nyatanya, banjir tak surut sampai memasuki bulan ke empat.
Saat dialog antara walikota dan warga terdampak banjir, di Aula Pemkot Balikpapan. Rahmad kembali menebar janjinya.
Kali ini, Rahmad berkomitmen, permasalahan banjir akan ditangani paling lama sebulan. Melibatkan dinas terkait dan juga memanggil dua pengembang, yakni perumahan Griya Permata Asri dan Daun Village.
"Solusi sekarang, saya perintahkan Dinas PU dalam waktu satu bulan, sambil kami bicara kepada kedua belah pihak. Kalau tidak selesai dalam waktu satu bulan ini, saya harus ambil langkah langkah yang lebih ekstrim, masuk ke ranah hukum. Supaya mereka ada efek jera juga," kata Rahmad Mas'ud saat berdialog di Aula Pemkot Balikpapan.
Sementara ini, Pemkot Balikpapan hanya dapat melakukan penanganan jangka pendek. Mengirim pompa penyedot milik dinas PU Balikpapan.
Lebih lanjut, Walikota Balikpapan juga memberi bantuan penyewaan rumah kontrakan bagi warga korban banjir GPA. Pemkot Balikpapan akan menanggung biaya sewa rumah selama enam bulan ke depan.
"Saya bisa instruksikan bapak ibu sewa rumah selama enam bulan. Ini secara kemanusiaan, saya bisa perintahkan. Mencari rumah sementara sambil proses ini berjalan," ujar Rahmad Mas'ud.
Sementara itu, lokasi banjir perumahan GPA, pompa penyedot milik dinas PU sudah difungsikan sejak kemarin. Petugas PU Balikpapan bekerja untuk menguras banjir dengan pompa. Hasil pantauan media ini, banjir mulai surut sekitar setengah meter.
"Lumayan turun airnya, turun sekitar 30 cm per hari ini. Kalau dua mesin datang, habis maghrib kering ini," kata warga terdampak, RT 52, Agus.
Seperti diinformasikan sebelumnya, pertemuan antara Walikota Balikpapan dan warga RT 42 dan RT 52, bersama elemen mahasiswa dan LSM, dilakukan di Aula Pemkot Balikpapan. Saat itu, Rahmad Mas'ud berjanji tiga hal.
Pertama, Pemkot Balikpapan akan melakukan penanganan jangka pendek. Mengirim pompa penyedot air, untuk menguras banjir yang menenggelamkan rumah 22 Kepala Keluarga di sana.
Kedua, jangka panjang yang akan diambil Pemkot Balikpapan, kembali memanggil dua developer perumahan di lokasi terdampak banjir. Yakni, pengembang GPA dan Pengembang Daun Village.
Ketiga, Pemkot Balikpapan akan memberikan biaya sewa selama enam bulan untuk warga yang rumahnya terendam banjir. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: