Dishut-DAS Peringati HMPI, Tanam 3.200 Bibit di Muara Badak

Dishut-DAS Peringati HMPI, Tanam 3.200 Bibit di Muara Badak

Amrullah (kanan) dan Akil (kiri) siap mensukseskan HMPI di Kaltim bersama instansi terkait menanam 3.200 dari 7 jenis bibit di Muara Badak Kamis besok. (Foto bawah). Suasana HMPI 2018 dipenuhi ribuan peserta. (Foto atas) Samarinda, DiswayKaltim.com -Hari Penanaman Pohon Indonesia (HMPI) di Kaltim dijadwalkan menanam 3.200 bibit. Acara yang diprakarsai Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltim ini dijadwalkan Kamis (28/11/2019) lusa. Berlokasi di Kecamatan Muara Badak Kutai Kartanegara (Kukar). Persiapan aksi penghijauan itu sudah terlihat di lingkungan Dishut Kaltim Senin (25/11/2019). Para panitia sudah sibuk menyusun rencana kerja dan kegiatan besok lusa itu. Mengundang berbagai lintas sektor dinas terkait. Seperti BPDAS, berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM). Dengan jumlah peserta HMPI mencapai 1.000 lebih. “HMPI adalah agenda rutin dan wajib pemerintah. Selalu dilakukan setiap tahun. Karena penting untuk ekosistem lingkungan hidup serta menghijaukan Kaltim," jelas Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltim, Amrullah. Dengan makin banyaknya pohon ditegaskannya akan banyak menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida. Selanjutnya menbuat lokasi sekitar jadi asri. Kepala Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Daerah Aliran Sungai DAS Belayan, Drs H Akli menguraikan ada 7 jenis pohon yang akan ditanam. Di antaranya belangeran, jambu, mahoni, durian, kemiri dan kelapa serta mangrove. Semua bibit sebanyak 3.200 siap tanam itu akan dibagikan pada masyarakat Muara Badak. Khususnya warga yang berada di dekat pantai sebagai mitra. Agar masyarakat berpartisipasi menjaga dan merawat pohon yang ditanamnya. “Dipilih lokasi Kecamatan Muara Badak untuk mengedukasi masyarakat sekitar. Karena lokasi sekitar banyak bakau alami yang dibuka sebagai empang," ujar Akil pada Disway Kaltim. Pohon mangrove yang ditanam banyak manfaatnya. Karena dinilai sebagai habitat mahluk hidup biota laut dan fauna pantai. Terlebih bisa mencegah erosi ombak laut. Pihaknya mencanangkan agar empang masyarakat ramah lingkungan. Kemudian mengimbau warga sekitar tidak lagi mengurangi mangrove di daerahnya. “Nantinya lokasi penanaman mangrove akan disiapkan menjadi destinasi wisata," sambung Akil lagi. Diharapkannya dalam waktu 5 sampai 10 tahun kedepan daerah tersebut dilengkapi vila dan rumah tinggal. Ia mengimbau semua perwakilan pemerintah dapat hadir. Bertujuan menumbuhkan semangat gotong-royong menyukseskan HMPI. (*/rmr/ion/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: