Dampak El Nino: Muka Air Waduk Balikpapan Turun, Kemarau Berpotensi Karhutla
Nomorsatukaltim.com - Cuaca Kota Balikpapan mulai terdampak El Nino. Curah hujan mulai mengalami penurunan drastis sejak bulan Juli lalu. Diperkirakan puncak kemarau akan terjadi sampai bulan Oktober ke depan.
Kepala Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Kukuh Ribudiyanto, menjelaskan, El Nino tahun ini, mempengaruhi skema cuaca sejak 30 tahun terakhir.
Dijelaskannya, dampak El Nino membuat beberapa waduk di Balikpapan mengalami penurunan muka air. Penurunan itu juga terjadi di Sungai Mahakam Samarinda.
"Info dari teman-teman, sungai Mahakam sudah turun, beberapa waduk juga sudah mulai turun muka airnya," kata Kukuh Ribudiyanto, dari balik selulernya, Selasa (15/8/2023).
Kukuh juga menyampaikan, El Nino akan berdampak pada potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Balikpapan.
Ia sudah mengingatkan potensi karhutla sejak bulan Mei dan Juni lalu.
"Ini gencar-gencarnya kita waspadai karhutla, kita sudah waspadai dari juni sudah kita infokan Mei juga sudah kita infokan," ujarnya.
Kukuh menyebut analisa kemarau yang dilakukan BMKG puncaknya sudah terjadi sejak bulan Juli lalu. Perkiraan kemarau dampak El Nino sampai Oktober mendatang.
"Puncaknya kemarau itu Agustus-September, normalnya nanti Oktober kearah transisi. Kalau El Nino nya masih moderat itu kita khawatirkan kemaraunya akan mundur jadi panjang. Jadi tergantung nanti perkiraan moderat sampai Oktober," jelas Kukuh Ribudiyanto.
"Setelah itu lemah, perkiraannya awal Agustus nanti. Kalau ada perubahan menjadi kuat atau menjadi lemah sebelum September nanti kita informasikan," sambung Kepala BMKG Balikpapan. (*)
Reporter: Adhi Suhardi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: