Pinsar: Kenaikan Harga Ayam Dipicu Mahalnya Pakan

Pinsar: Kenaikan Harga Ayam Dipicu Mahalnya Pakan

Nomorsatukaltim.com – Para peternak ayam enggan dianggap sebagai sumber naiknya harga ayam potong. Kenaikan harga ayam selama ini dipicu mahalnya pakan yang meroket hingga membuat biaya pokok produksi para peternak terhimpit. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat atau Pinsar, Muchlis Wahyudi menjelaskan, akar masalah kenaikan harga ayam potong yang tinggi lantaran harga pakan yang mahal. Saat ini jagung yang menjadi komponen utama dari pakan bisa mencapai Rp 6.100 per kilogram. "Sejak dua bulan terakhir, harga pakan naik sampai 30 persen. Jika ditotal harga pakan itu mencapai Rp 9.500 per kilogram," ujar Muchlis dilaporkan Rol, Senin (3/7/2023). Harga jagung yang meroket dinilai mempengaruhi komponen pakan ternak. Bahkan untuk harga jagung mengambil porsi 60 persen dari bahan baku pakan ternak. Sedangkan jika mensubstitusi jagung tidak akan mampu menekan harga pakan. Alasannya, "Kalau pakai gandum ataupun sorgum ya memang sudah pakai itu juga untuk campuran. Mestinya pemerintah segera melakukan cara agar jagung ini bisa turun harganya," ujar Muchlis. Ketua Pinsar Jawa Tengah Pardjuni mengatakan saat ini biaya pokok produksi para peternak sebesar Rp 21.000 hingga Rp 22.000 per kilogram. Sedangkan produksi peternak sebesar 62 juta ekor ayam per pekan. Persoalan semakin kompleks dengan permintaan nasional yang hanya 56 juta ekor per pekan. "Sedangkan produksi live bird saat ini sangat melimpah, tetapi pakan mahal. Jadi di hulu mengalami kelebihan produksi, namun dengan ongkos produksi yang juga tinggi," jelasnya. (*/ Rol)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: