500 Ribu Ton Beras Impor Disalurkan
Nomorsatukaltim.com – Impor beras Bulog sebanyak 500 ribu ton sudah masuk ke Indonesia. Impor beras tahap pertama yang ditugaskan Badan Pangan Nasional atau Bapanas telah rampung. Perum Bulog mendapat amanat mengimpor beras dua juta ton hingga akhir tahun ini. Pada Selasa (27/6/2023) kemarin, sebanyak 10.394 ton beras impor dari Thailand sudah masuk ke gudang Bulog di Banyuwangi, Jawa Timur. Sedangkan 2 ton akan didistribusikan ke Bali, sisanya menjadi stok cadangan yang akan didistribusikan ke daerah yang defisit beras. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menyampaikan, impor beras 500 ribu ton sudah disalurkan. Ini termasuk disalurkan lewat program bantuan sosial pangan yang diberikan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat atau KPM. "Jadi kalau impor kuota dua juta, tidak serta merta kami ambil semua karena masih ada produksi dalam negeri," ujar Buwas, disadur dari keterangan resminya, Rabu (28/6/2023). Ia mengatakan Bulog telah menyerap 600 ribu ton beras dalam negeri. Sedangkan sisa impor impor yang belum masuk, akan dilakukan bertahap dengan mengedepankan penyerapan dari dalam negeri. Menurutnya, impor tahap kedua dilakukan jika produksi dari dalam negeri mengalami kekurangan. "Misalnya kami sekarang menyalurkan bantuan setiap bulan 210 ribu ton. Kalau bisa dipenuhi dari dalam negeri ya kami tidak perlu impor," ujar Buwas. Namun jika bulan depan penyerapan beras dari dalam negeri kurang, maka 50% kebutuhan dipenuhi lewat impor. Menurut Buwas untuk tahun 2023 Bulog mendapat penugasan impor beras sebanyak dua juta ton untuk cadangan beras pemerintah. Impor beras tahap pertama sebanyak 500 ribu ton telah direalisasikan. Adapun sisa target impor 1,5 juta ton lainnya masih belum dilakukan. Ia mengaku belum mendapat penugasan dari Pemerintah terkait rencana yang diungkapkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk menambah kuota impor beras sebanyak 1 juta ton dari India. Buwas menegaskan, biasanya penugasan resmi dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Koordinasi Terbatas bersama Kementerian/Lembaga terkait. Namun, hingga detik ini rakortas belum dilakukan. "Kalau pelaksanaannya akan diserahkan ke Bulog, tapi belum lewat Rakortas dengan perhitungan-perhitungan. Rakortas kapan? Belum kan karena belum ada emergency," ujarnya. Jokowi sebelumnya menetapkan rencana impor beras dua juta ton pada 2023. Ini dilakukan bertahap sesuai kebutuhan. Ia mengatakan, impor beras dilakukan untuk mengantisipasi El Nino. Menurutnya, impor beras harus dilakukan dengan cepat sebelum dampak cuaca ini menyerang negara importir beras. "Jangan sampai nanti saat sudah musim kering panjang, kami bingung mau beli beras karena barangnya tidak ada," ujar Jokowi. Ia menekankan masifnya volume beras impor tersebut tidak akan memengaruhi harga beras di pasar domestik. Sebab, beras impor ini akan digunakan sebagai cadangan beras pemerintah atau CBP. Pemerintah mengatur volume CBP harus mencapai 1,2 juta ton setiap saat. Tujuannya, agar Bulog memiliki kemampuan untuk menstabilkan harga beras di pasar yang sangat tinggi saat ini. Rencana volume impor beras 2023 melonjak 365% dibanding 2022 atau year-on-year (yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir. Terakhir volume impor beras nasional meningkat 638% yoy menjadi 2,25 juta ton pada 2018. (*/ Bulog)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: