Kementan: Sanitasi Hewan Kurban Harus Dijaga

Kementan: Sanitasi Hewan Kurban Harus Dijaga

Nomorsatukaltim.com - Kementerian Pertanian mendorong masyarakat dan peternak hewan agar menjaga lingkungan untuk tetap bersih dan terhindar dari penyakit berbahaya terutama yang membahayakan kesehatan masyarakat. Imbauan itu dilakukan Kementan mengingat saat ini banyak pedagang hewan dadakan yang berjualan di pinggir jalan. "Kepada para peternak diharapkan selalu menjaga sanitasi agar tetap sehat dan bebas dari penyakit. Kami terus berupaya mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern," ujar Kepala Pusat Standarisasi Instrumen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agus Susanto, baru-baru ini. Menurut Agus, kebersihan dan kesehatan hewan dan lingkungan sangat penting mengingat ketahanan gizi dan keamanan pangan selalu dimulai dari proses awal. Selain itu, status halal dan tidaknya suatu hewan kurban dapat ditentukan pada faktor kesehatan hewan. "Yang paling penting itu menjamin daging kurban yang nanti akan dikonsumsi para mustahik itu daging yang aman, sehat, utuh dan halal," pesannya. Agus pun meminta agar sosialisasi dan penyebaran informasi semacam ini dapat dilakukan secara masif baik melalui diskusi publik maupun forum diskusi virtual. Diharapkan, langkah pemerintah mensukseskan Hari Raya Idul Adha 2023 dapat diikuti masyarakat dan para peternak hewan. "Agar lebih tersebar luas dan diketahui masyarakat perlu penyebar luasan informasi terutama untuk para peternak seperti diselenggarakan forum dialog peternakan dan kesehatan hewan untuk mempromosikan potensi masing masing komoditas," paparnya. "Pemerintah hadir dan wajib memberi penjaminan terhadap ketersediaan ternak dan jaminan untuk pangannya yang dikonsumsi masyarakat dalam hal ini salah satunya pangan asal hewan kurban yang akan kita lakukan di tahun 2023," jelasnya. Di sisi lain, menjelang Idul Adha Pemerintah Balikpapan sebelumnya telah memperketat pengawasan lalu lintas hewan kurban yang masuk ke kota ini. Langkah tersebut menyusul sapi di daerah lain yang terserang penyakit Lumpy Skin Disease atau LSD. Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Perikanan Balikpapan, Sri Wahyuningsih, memastikan sejauh ini sapi-sapi dan hewan kurban di Balikpapan aman dari penyakit LSD. “Di Balikpapan belum ada LSD, lumphy skin disease,” ujarnya. Untuk Idul Adha tahun ini Balikpapan menyiapkan ribuan hewan kurban. Ia mengatakan, jelang Idul Adha lalu lintas hewan kurban akan meningkat. Sehingga perlu dilakukan koordinasi dan pengawasan dengan sejumlah instansi terkait untuk mencegah menyebarkan penyakit hewan. Hal itu dilakukan guna memastikan agar hewan kurban yang dikonsumsi masyarakat terjamin kesehatan dan layak untuk dikurbankan. Pihak DP3 Balikpapan tengah mempersiapkan hewan kurban sebanyak 2.262 ekor. Sri Wahjuningsih menyampaikan sejumlah kegiatan yang tengah dirancang dan akan dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Adha, salah satunya mendata sapi dan kambing dari 22 kelompok peternak. “Stok di peternak kita ada sekitar 1.200 ekor sapi dan 500 kambing,” jelasnya. Pihaknya juga akan memastikan peternak di wilayah Karang Joang dan Teritip terkait total populasi hewan kurban. Sebab di momentum Hari Raya Idul Ahda kebutuhan hewan kurban yang diperlukan sekitar 2.800 ekor sapi dan 1.000 ekor kambing. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: