Sarkowi Khawatir Jika Wacana Proporsional Tertutup Diberlakukan

Sarkowi Khawatir Jika Wacana Proporsional Tertutup Diberlakukan

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Anggota DPRD Kaltim Sarkowi V Zahry mengaku khawatir jika wacana sistem proporsional tertutup benar-benar terwujud. Pasalnya, tingkat partisipasi pemilih diprediksi akan rendah lantaran kedekatan dengan wakil yang dipilih terdapat jarak.

Sehingga ia berharap, sistem proporsional terbuka masih bisa diterapkan. Dari situ, calon legislatif (caleg) juga akan rajin turun ke lapangan dan pertanggungjawabannya jelas. "Kalau sudah dipilih oleh masyarakat, siapa yang mewakili dapilnya, juga akan bekerja sebagai representasi masyarakat," ungkapnya. Menurutnya, jika sistem proporsional terbuka tetap diberlakukan, maka fungsi legislasi, budgeting, dan pengawasan juga bisa terlaksana dengan baik. Sistem proporsional terbuka dinilai akan lebih bisa mengontrol. "Tetapi secara sistem akan berbeda jika terbuka, terkontrol. Kalau diputuskan tertutup, mekanisme partai akan tetap berjalan, semua caleg akan ditugaskan berkampanye, yang kami persoalkan ini hubungan antara rakyat dengan wakilnya ini," terangnya. Sedangkan dengan sistem proporsional terbuka, masyarakat akan mengetahui caleg yang bakal dipilih. Di satu sisi, masyarakat juga bisa meminta aspirasinya disuarakan melalui caleg yang dipilih agar bisa diperjuangkan. Sementara itu, proporsional tertutup tidak ada head to head, karena partai memutuskan siapa yang menjadi calon. "Rakyat tidak tahu memilih siapa, itu saja menurut saya, semoga saja pemilu tetap proporsional terbuka," sebutnya. Diketahui, Partai Golkar di tingkat pusat juga mendukung agar sistem proporsional terbuka tetap diberlakukan. Golkar Kaltim juga sedang menunggu proses yang tengah berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait wacana sistem proporsional tertutup itu. "Nah cuman kami sedang menunggu proses yang bergulir di MK-kan. Jadi, posisi kami sekarang menunggu putusan MK dan arahan dari DPP kami," pungkasnya.(*/adv/dprdkaltim23)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: