Pantau Harga TBS Sawit Bisa Lewat SMS BunKaltim
Nomorsatukalrim.com - Salah satu sektor andalan yang menopang perekonomian Kaltm, yakni kelapa sawit. Namun, sejumlah pekebun masih mengalami kesulitan mendapat informasi terbaru ihwal patokan harga penjualan hasil panen berupa tandan buah segar atau TBS. Di sisi lain, papan pengumuman informasi kampung terbatas untuk menyediakan informasi terkini. Karena itu, Dinas Perkebunan Kaltim memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dengan mengembangkan inovasi layanan Sms BunKaltim. Layanan ini memberi informasi harga jual kelapa sawit secara cepat, murah, singkat dan lebih transparan. Sehingga mampu meminimalisir kecurangan dalam praktik jual beli di lapangan. Petani pekebun cukup mengetik: Harga Sawit, dan mengirimkan ke nomor 08125551001. Selanjutnya admin akan menindaklanjuti permohonan yang masuk dan merespon dalam waktu 1 x 24 jam. Selanjutnya pemohon informasi akan menerima balasan mengenai informasi harga tandan buah segarmelalui Sms BunKaltim. Setiap nomor ponsel yang masuk secara otomatis akan terdaftar dalam database, sehingga setiap bulan langsung menerima informasi terbaru tanpa harus mengirimkan SMS permohonan lagi. Semua layanan berlangganan Sms BunKaltim tidak dikenakan biaya atau gratis. Jumlah pemohon informasi setiap tahun mengalami peningkatan, karena informasi Sms BunKaltim berkembang pesat dan menyebar dari mulut ke mulut di kalangan petani kelapa sawit. Hingga tahun 2019, inovasi ini telah menerima 4.214 sms permohonan informasi harga kelapa sawit dan mengirimkan 257.528 sms balasan. Inovasi ini menjadi terobosan baru dan dapat direplikasi daerah lain yang juga mengembangkan kelapa sawit sebagai komoditi utama. Yang bisa melibatkan berbagai pemangku kepentingan mulai Dinas Perkebunan, dinas perkebunan di kabupaten/kota, GAPKI, asosiasi petani kelapa sawit. Termasuk pihak perusahaan pemilik pabrik, koperasi perkebunan dan gabungan kelompok tani. Dana yang digunakan berasal dari APBD Provinsi Kalimantan Timur. Sistem evaluasi dan pemantauan inovasi dilakukan secara berjenjang, diantaranya melalui survei terhadap tingkat kepuasan penggunanya. Pemanfaatan inovasi memberikan nilai tambah, dimana terjadi perubahan pola pikir para petani dalam memperoleh informasi, awalnya manual menjadi lebih modern. Selain itu, inovasi dapat diterapkan pada komoditi perkebunan jenis lain seperti lada, karet, kelapa dan kakao. (*/Disbun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: