Restu Sultan untuk Partai Gerindra di Tanah Kutai
Kukar, Nomorsatukaltim.com - Menghargai dan menghormati adat istiadat di tiap daerah dan dimanapun berada, menjadi hal yang sangat penting untuk selalu diperhatikan. Bukan hanya untuk membentuk persatuan dan kesatuan di Tanah Air. Tapi menjaga adat istiadat, artinya menjaga kepercayaan yang telah terjaga secara turun temurun. Sikap menghargai adat istiadat ini diperlihatkan Partai Gerindra Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, saat ingin mendaftarkan para Calon Legislatif di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Kukar pada, Sabtu (13/5/2023). Sebelum menuju Kantor KPU di Jalan Woltermonginsidi Tenggarong. Partai Gerindra Kukar dibawah kepemimpinan H. Alif Turiadi menyempatkan diri meminta restu kepada Ayahanda Sultan Kartanegara, Ing Martadipura Adji Muhammad Arifin, di kediamannya di Tenggarong. Tentu saja, kedatangan Partai Gerindra Kukar langsung disambut ramah, dan ditandai dengan prosesi adat Tempong Tawar. Untuk diketahui, Tempong Tawar adalah prosesi doa yang disampaikan oleh tetuha adat kepada tamu atau pejabat yang berkunjung ke suatu daerah. Di dalam doa disampaikan agar tamu atau pejabat tersebut terhindar dari segala mara bahaya semenjak ia datang di tempat tersebut, sampai kembali ke daerah tempat asalnya. Usai mendapat restu dari Sultan Kutai, rombongan Partai Gerindra Kukar melanjutkan perjalanan menuju KPU Kukar. Untuk mendaftarkan 45 Bakal Caleg yang akan mengikuti kontestasi di 6 Daerah Pemilih (Dapil) di seluruh Kecamatan di Kukar. Ditandai dengan penyerahan dokumen Bacaleg oleh Alif kepada Komisioner KPU Kukar. “Harapan kami pada Pileg 2024, Partai Gerindra Kukar bisa mendapat kursi di DPRD Kukar lebih banyak atau 15 kursi. Karena yang sekarang hanya berjumlah 7 kursi,” kata Alif pada awak media. Namun banyaknya kursi yang nantinya diperoleh Partai Gerindra Kukar, tentu tak luput dari ridho Allah SWT. Serta restu dari para tetua dan masyarakat di Tanah Kutai. “Semua kemenangan nanti ada ditangan Allah SWT. Dan alhamdulillah kami juga mendapat restu langsung dari Ayahanda Sultan Kutai. Insya Allah kami akan selalu amanah untuk seluruh masyarakat dan tetap menjaga adat istiadat di Tanah Kutai,” tutur Alif. Alif meyakini, dengan tidak melupakan adat istiadat di Tanah Kutai. Maka semua pekerjaan dan yang dilakukan saat diamanatkan menjadi Wakil Rakyat. Akan selalu dipermudahkan oleh Allah SWT dan dijauhkan dari musibah. “Adab dan etika yang harus selalu kita pegang erat. Dan itulah yang selalu saya tanamkan kepada seluruh kader Partai Gerindra,” tegas Alif. “Karena adab dan etika adalah akhlak mulia dalam bentuk sikap tingkah laku, tabiat, kebiasaan. Dan pada intinya, adab dan etika adalah perilaku yang menunjukkan kehalusan dan kebaikan budi pekerti, kesopanan, kesantunan akhlak untuk mendidik diri sendiri agar menjadi orang yang paham aturan dan bertanggungjawab,” tutupnya. Sementara itu Calon Presiden (Capres) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpesan bahwa partai politik ditujukan untuk berbakti pada nusa dan bangsa. Partai Gerindra bukanlah kendaraan yang bisa naik dan turun seenaknya sebagai penumpang. Prabowo juga menegaskan bahwa partai politik adalah alat juang. “Partai kita adalah partai alat juang. Yang menganggap kendaraan dan cari makan dan cari kaya, cari tenar, untuk memuaskan diri, anda tidak setia. Anda tidak pantas dihormati,” katanya saat temu kader di Sumatera Barat, akhir April 2023 lalu. (Bay)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: