Bank Dunia: Pertanian Kurangi Kemiskinan Indonesia
Nomorsatukaltim.com – Bank Dunia atau World Bank merilis laporan bertajuk, Indonesia Poverty Assessment: Pathways Towards Economic Security. Laporan itu diunggah di situs World Bank, Selasa (9/5/2023). Dalam laporan itu, sektor pertanian dinilai menjadi sektor yang berhasil mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Namun, para petani di Indonesia masih tetap miskin. Bahkan, lanjut laporan itu, lebih dari sepertiga penduduk Indonesia masih tidak aman secara ekonomi. Mereka dapat jatuh miskin karena guncangan seperti Covid, atau bencana alam. Yang frekuensi dan tingkat keparahannya meningkat akibat perubahan iklim. "Pendapatan pertanian mendorong pengentasan kemiskinan di pedesaan. Namun demikian, banyak petani tetap miskin karena mereka terkendala pada produktivitas rendah dalam strategi pemenuhan kebutuhan hidup dan produksi beras," jelas Bank Dunia dalam laporannya, dikutip Rabu (10/5/2023). Bank Dunia melaporkan, serangkaian insentif yang menyimpang bagi produsen pertanian dan harga bahan pokok tinggi karena pembatasan impor, berkontribusi pada lambatnya diversifikasi ke tanaman komersial bernilai tinggi. “Sektor jasa dengan nilai tambah rendah memainkan peran penting dalam pengentasan kemiskinan, khususnya di daerah perkotaan, dengan jumlah pekerja yang meningkat di sektor pertanian,” jelas Bank Dunia. Namun, pekerjaan ini seringkali bersifat informal dan produktivitasnya rendah, dengan banyak pekerja yang tetap miskin. Selain itu, perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan guncangan alam, yang dapat menjebak rumah tangga miskin ke dalam kemiskinan, dan mendorong rumah tangga yang tidak aman secara ekonomi kembali ke dalam kemiskinan. Kalau ditarik tahun 1990-2021, Indonesia mengalami lebih dari 300 bencana alam, termasuk 200 kali mengalami banjir dan berdampak pada lebih dari 11 juta masyarakat. Karena itu, Bank Dunia menilai peningkatan produktivitas pertanian dapat memberikan mata pencaharian yang lebih baik bagi para petani dan memungkinkan mereka keluar dari kemiskinan. Peningkatan produktivitas pertanian dapat meningkatkan pendapatan pertanian. “Peningkatan produktivitas pertanian dengan menggunakan pendekatan yang visioner, menurut Bank Dunia pada akhirnya dapat memberikan penghidupan yang lebih baik bagi petani dan memungkinkan mereka keluar dari kemiskinan,” imbuh laporan itu. Hal itu dinilai sangat relevan untuk rumah tangga di daerah terpencil. Bagi dua pertiga rumah tangga pertanian pedesaan yang miskin, pekerjaan mereka tidak mencukupi untuk dapat keluar dari kemiskinan, mengingat produktivitas yang rendah. “Kunci untuk mengentaskan kemiskinan di pedesaan adalah dengan memajukan sektor pertanian. Caranya, bisa dilakukan dengan meningkatkan layanan penyuluhan pertanian dan akses pasar yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian,” sebut Bank Dunia. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: