DKP Kaltim Kelola Kawasan Konservasi Laut di Bontang
Nomorsatukaltim.com - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim mengelola kawasan konservasi laut di Kota Bontang. Pengelolaan itu dengan menggandeng Pupuk Kaltim, yang kerjasamanya ditandai penandatanganan MoU, di Kantor DKP Provinsi Kaltim, Senin (8/5/2023). Kepala DKP Kaltim, Irhan Hukmaidy menjelaskan kerjasama ini bertujuan memaksimalkan pengelolaan ruang laut. Hal itu sebagaimana yang ditetapkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 27 tahun 2021 tentang Kawasan Konservasi di Kota Bontang. Irhan berujar, pengelolaan kawasan konservasi kelautan memang kewenangan Pemerintah Provinsi. Namun dalam proses pengelolaannya, Pemerintah tidak bisa bergerak sendiri, untuk itu diperlukan kerjasama dengan pelbagai pihak, salah satunya dengan Pupuk Kaltim. "Apalagi sejauh ini kita juga belum memiliki UPTD khusus untuk pengelolaan kawasan konservasi kelautan. Karena itu kita perlu kerjasama dengan prlbagai pihak, salah satunya dengan Pupuk Kaltim di kawasan Bontang," ujar Irhan. Irhan menjelaskan, berdasar aturan penandatanganan kerjasama telah diatur di Peraturan Menteri Kelautan Nomor 21 tahun 2015 tentang perjanjian kerjasama kemitraan. "Ini sudah melewati beberapa pembahasan bersama pihak Pupuk Kaltim. Alhamdulillah kami bisa melakukan penandatanganan kerjasama," ujarnya. Irhan berharap melalui kerjasama, pengelolaan kawasan konservasi kelautan dapat lebih maksimal, terutama soal pemetaan terkait potensi-potensi yang perlu ditingkatkan pengelolaannya. "Kita berharap pengelolaan kawasan konservasi kelautan bisa terus lestari dan berkelanjutan, sehingga dapat terbentuk ekosistem yang pulih kembali. Serta dapat dimanfaatkan hasilnya oleh masyarakat untuk meningkatkan ekonomi," ujarnya. Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim, Hanggara Patrianta menyampaikan terimakasih kepada DKP Kaltim yang telah menyambut baik upaya kerjasama tersebut. "Semoga sinergi yang telah terjalin dengan baik selama ini dapat semakin kuat dan berkesinambungan," ujarnya. Ia bilang, Pupuk Kaltim sejak tahun 2009 telah berkomitmen meningkatkan rehabilitasi pengelolaan kawasan konservasi kelautan, terutama di Kota Bontang. Beberapa upaya yang telah dilakukan seperti rehabilitasi taman laut yang berdekatan dengan kawasan Pupuk Kaltim melalui penanaman terumbu karang dengan luasan mencapai 10 hektare. Dalam prosesnya, lanjutnya, Pupuk Kaltim melibatkan kelompok nelayan yang dulu pernah melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan pengeboman yang berdampak besar bagi kerusakan terumbu karang. "Salah satu kelompok ini bernama Kimasea yang telah dibentuk tahun 2017. Kimasea bersama Pupuk Kaltim telah berhasil menurunkan ratusan terumbu buatan yang bertujuan untuk memperbaiki ekosistem terumbu karang di perairan Bontang," jelasnya. Menurut Hanggara, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif, hal tersebut terlihat dari cakupan terumbu karang yang sudah tumbuh mencapai 3.557 meter persegi dan area jelajah nelayan yang menjadi semakin dekat karena perbaikan ekosistem ikan dan ketersediaan ikan yang semakin lebih baik. (*/ Wek)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: