Ini Penyebab Harga Pangan Naik Tiap Lebaran
Nomorsatukaltim.com - Pakar ekonomi Islam Universitas Airlangga, Tika Widiastuti mengatakan, lonjakan harga pangan setiap momen Lebaran Idul Fitri, disebabkan karena inflasi.
Dengan kata lain, ada kenaikan harga rata-rata yang berlangsung secara terus-menerus.
Ia menjelaskan, secara konsep, kenaikan inflasi disebabkan dua hal.
Pertama, dorongan biaya atau cost push inflation dan tarikan permintaan atau demand pull inflation. Tingginya permintaan inilah yang biasanya menyebabkan terjadinya lonjakan harga barang menjelang lebaran. Dalam konteks ini, permintaan terhadap suatu komoditas cenderung naik atau tinggi, namun jumlah sediaan barangnya tetap.
"Fenomena ini yang akhirnya memicu kenaikan harga," papar Tika, dilansir Sabtu (22/4/2023). Ia berujar, seharusnya masyarakat tidak perlu kaget kalau harga-harga menjelang lebaran ini naik.
Sebab, masyarakat cenderung mengonsumsi barang yang sama. "Akibatnya, terjadilah kenaikan permintaan sehingga harga cenderung naik, padahal sediaan barang yang dijual itu relatif sama," jelasnya.
Ia lantas membagikan tips untuk mengantisipasi lonjakan yang rutin terjadi menjelang hari besar keagamaan.
Pertama, jelas Tika, masyarakat harus bisa mengevaluasi keputusan pembelian. Artinya, masyarakat harus lebih cermat dalam menentukan pembelian suatu barang, baik yang bersifat kebutuhan maupun keinginan.
"Kalau pembelian tidak sesuai kebutuhan atau hanya untuk keinginan saja, maka lebih baik ditunda dulu. Jadi, kita harus pandai-pandai memilah kebutuhan dan keinginan," ujarnya.
Kedua, sambung Tika, dari sisi pemilihan komoditas barang, baiknya masyarakat memilih barang-barang yang relatif umum didapatkan atau normal goods.
Sebab, pemilihan normal goods ini tidak hanya berpengaruh pada tingkat kesulitan mendapatkannya saja, tetapi juga akan berpengaruh pada tingkat harga yang ditawarkan.
Selanjutnya, masyarakat harus lebih bijak dan cerdas dalam mengalokasikan anggaran.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih dulu membelanjakan kebutuhan yang bersifat dharuriyah, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi karena berkaitan dengan keseimbangan hidup, seperti halnya kebutuhan pendidikan.
Tika mengingatkan sebentar lagi akan ada tahun ajaran baru, artinya kita dihadapkan pada kebutuhan pendidikan.
"Jadi tolong lebih diperhatikan kebutuhan jangka menengah dan jangka panjangnya," ujarnya.
Tika bilang, pemerintah sebagai pemangku kebijakan juga tidak seharusnya tinggal diam. Bagaimanapun, diperlukan intervensi pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan harga barang menjelang lebaran. Dalam hal ini, pemerintah harus menerapkan kebijakan batas minimum dan batas atas harga.
Jadi, tegas Tika, jika harga cenderung naik, maka ditetapkan saja batas atasnya. Karena jika tidak ada ketentuan batasan harga, nanti akan menimbulkan kerugian karena harga akan cenderung naik terus.
"Ini bisa merugikan konsumen dan produsen," ujarnya. (*/ Rol)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: