BMKG Sampaikan Prospek Cuaca Kaltim Saat Idul Fitri

BMKG Sampaikan Prospek Cuaca Kaltim Saat Idul Fitri

Samarinda, nomorsatukaltim.com -  Berdasarkan analisis kondisi iklim, wilayah Kalimantan Timur saat ini berada pada musim peralihan (pancaroba) dari musim hujan menuju musim kemarau. Pada musim peralihan ini, potensi terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat, badai petir dan angin kencang masih cukup tinggi. Hasil pengamatan udara atas stasiun meteorologi SAMS Sepinggan Balikpapan dalam beberapa hari terakhir menunjukkan dinamika atmosfer di wilayah Kalimantan Timur berada pada kondisi labil sedang-kuat. Ini juga mengakibatkan aktivitas pembentukan awan Cumulonimbus menjadi lebih signifikan sehingga berpotensi terjadinya hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan juga angin kencang. Hal tersebut diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Erika Mardiyanti dalam keterangan resminya, Kamis (20/4). Prediksi angin menunjukkan adanya pusaran angin tertutup (Eddy) di sekitar Kalimantan yang mengakibatkan pertemuan angin (konvergensi) dan belokan angin (shearline) berpeluang terbentuk di wilayah Kalimantan Timur yang berpotensi memupuk massa uap air. Selain itu, kondisi suhu muka laut di Selat Makassar masih hangat dengan anomali berkisar +0.5 s/d +1.5 derajat Celcius, mengakibatkan suplai uap air akan semakin meningkat di atmosfer sehingga mempengaruhi pembentukan awan-awan hujan menjadi semakin intens. Prospek cuaca tiga hari ke depan menuju hari lebaran di wilayah Kalimantan Timur secara umum masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas yang bervariasi dari ringan hingga lebat dengan sebaran hujan yang tidak merata. Hasil prakiraan berbasis dampak pemodelan BMKG menunjukkan dalam tiga hari ke depan peluang terjadinya dampak ekstrem akibat bencana hidrometeorologis seperti banjir bandang, tanah longsor dan sebagainya masih rendah. Namun demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada karena di masa peralihan ini cuaca dapat berubah secara tiba-tiba dengan arah dan kecepatan angin yang bervariasi serta potensi terjadinya cuaca ekstrem yang diikuti angin kencang cukup tinggi khususnya yang bersifat lokal. Erika pun juga meminta asyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, angin kencang dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu kedepan di wilayah Kalimantan Timur. (Prb/ADV/Kominfo Kaltim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: