Manfaatkan Potensi Desa, Produk Camilan Desa Tuana Tuha Beromzet Rp 27 Juta Sebulan

Manfaatkan Potensi Desa, Produk Camilan Desa Tuana Tuha Beromzet Rp 27 Juta Sebulan

Tenggarong, nomorsatukaltim.com - Desa Tuana Tuha yang berada di Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara, sejak dulu memang dikenal sebagai daerah penghasil gula aren. Potensi itu kini telah dimanfaatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) desa itu untuk meningkatkan perekonomian.

Salah satu produknya adalah makanan ringan atau dikenal camilan gula semut yang diberi nama Guleku. Produksi Guleku hasil UMKM Desa Tuana Tuha itu telah dikembangkan sejak tahun 2020 lalu. Guleku sendiri memiliki 4 varian rasa, yaitu Gula Semut Original; Jahe Merah; Jahe Putih; hingga camilan Gula Kelapa. Produk ini telah mengantongi perizinan seperti NIB, PIR-T hingga label halal. Inovasi produk UMKM Desa Tuana Tuha ini rupanya terbukti efektif dalam mendongkrak harga jual gula aren. Dari gula batangan yang harganya kisaran Rp 28 ribu per kilogram, kini melesat menjadi Rp 45 ribu – Rp 50 ribu per kilogram. "Untuk penjualan, kita sudah bekerjasama dengan Dinas Perkenalan (Disbun) yang menjual ke hotel-hotel. Juga kita kirim ke reseller atau toko-toko kelontong," ucap Kepala Desa Tuana Tuha, Tommy, kepada wartawan, Rabu (19/4/2023). Tommy bahkan mengatakan bahwa hasil penjualan dari Guleku dalam sebulan mampu mencapai hingga Rp 27 juta. Untuk terus meningkatkan omzet penjualan, Tommy mengaku sedang berupaya untuk memasukan produk unggulan desanya ini ke mini market dan perusahaan yang ada di sekitar Desa Tuana Tuha. "Harapan kami nanti ada pihak ketiga yang bisa membeli produk kami, perusahaan-perusahaan yang dulunya mengkonsumsi gula putih bisa bergeser ke gula merah atau gula semut. Karena lebih bagus dari segi kesehatan, kan banyak perusahaan besar yang ada di wilayah kami. Kemarin kami sudah coba komunikasi dan masih dalam tahap pertimbangan," pungkasnya. (*/Adv/kominfokukar23)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: