Kembangkan Pertanian Kaltim Perlu Sinergi Antar OPD

Kembangkan Pertanian Kaltim Perlu Sinergi Antar OPD

Nomorsatukaltim.com – Legislator Kaltim, Muhammad Samsun berharap jika Pemerintah Provinsi  ingin memajukan pertanian maka seharusnya program pemerintah saling terintegrasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hal ini untuk memaksimalkan pengembangan pertanian. “Alokasi anggaran pertanian harus ditingkatkan, jika ingin mengarah ke swasembada pangan, sehingga pertanian di Kaltim bisa maju,” ujar Samsun, seraya menambahkan termasuk bagaimana meningkatkan kapasitas sumber daya manusia petani lokal, alat mesin pertanian, dan infrastruktur pendukung kegiatan pertanian. Ia menjelaskan, alokasi anggaran di Dinas Pertanian Kaltim hanya tiga sampai empat persen dari total Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah, jauh di bawah anggaran sektor pendidikan apalagi  pekerjaan umum. Namun, lanjutnya, sebenarnya anggaran tidak harus ditumpukan pada Dinas Pertanian semata, bisa juga PUPR membantu pembangunan infrastruktur jalan tani atau embung dan sarana irigasi. Menurut Samsun untuk menuju pertanian Kaltim yang maju, maka bisa dilakukan sinergi OPD dengan saling berintegrasi. Yang terpenting program memajukan pertanian lokal itu jelas dan disesuaikan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang mengarah kemajuan pertanian Kaltim. “Contoh saja Kabupaten Kutai Kartanegara, antara Dinas Pertanian dan Dinas PUPR saling berkaitan mendukung  kemajuan di bidang pertanian,” paparnya, memberi ilustrasi. Ia mengatakan, di Kukar sudah mulai mengarah kepada perbaikan jalan tani dan pembangunan embung. Hal itu bisa dilakukan melalui alokasi anggaran PUPR, sehingga programnya kongkrit. Samsun juga meminta petani lokal serius memanfaatkan program-program yang disalurkan pemerintah dalam peningkatan kapasitas pertanian, sehingga upaya pemerintah dan juga antusiasme petani juga harus sejalan. Selama ini ia menemukan ada petani yang kurang serius mengelola program bantuan dari pemerintah. Ada pula petani yang diberi bantuan pupuk dan bibit, namun sudah setahun bibit yang diperbantukan tersebut malah tidak digarap dengan baik. “Saya sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke desa-desa di Kaltim, menyarankan agar para petani kompak membentuk kelompok petani. Sebab dengan begitu mereka akan mudah menerima manfaat dari program pemerintah, contohnya bantuan alat mesin  pertanian dan lainnya,” jelasnya. (*/ Ant)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: