Tekan Dampak Gagal Panen, Asuransi Pertanian Disiapkan

Tekan Dampak Gagal Panen, Asuransi Pertanian Disiapkan

Nomorsatukaltim.com – Pemerintah bakal menyiapkan asuransi pertanian, terutama untuk petani cabai dan bawang merah. Tujuannya, meminimalisir kerugian akibat gagal panen. Hal tersebut diutarakan Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, Senin (6/3/2023). "Asuransi pertanian masih berjalan untuk tanaman padi, terkait bawang merah dan cabai masih dibicarakan," papar Prihasto. Ia bilang saat ini Kementan tengah melakukan diskusi teknis dengan pihak asuransi. Meski begitu ia belum dapat memastikan kapan hal tersebut akan diputuskan. "Masih diolah," ujarnya. Diketahui, pemerintah telah memberikan program Asuransi Usaha Pertanian terhadap Tani Padi.  Program asuransi tani ini tujuannya memberi perlindungan kepada petani jika terjadi gagal panen sebagai akibat risiko banjir, kekeringan, dan serangan organisme pengganggu tumbuhan. Sekaligus mengalihkan kerugian akibat risiko banjir, kekeringan dan serangan OPT melalui pihak lain yakni pertanggungan asuransi. Risiko yang dijamin dalam asuransi tani ini meliputi banjir, kekeringan, serangan hama dan OPT. Hama pada tanaman padi antara lain, wereng cokelat, penggerek batang, walang sangit, keong mas, tikus dan ulat grayak. Sedangkan penyakit pada tanaman padi antara lain, tungro, penyakit blas, busuk batang, kerdil rumput, dan kerdil hampa. Serangan hama dan penyakit ini akan mengakibatkan kerusakan yang dapat mengakibatkan gagal panen sehingga petani akan mengalami kerugian. "Bagi petani yang terdaftar sebagai peserta AUTP, apabila pada lahan sawahnya mengalami kerusakan tanaman yang disebabkan akibat banjir dapat mengajukan klaim untuk memperoleh ganti rugi senilai Rp 6 juta per hektare,” jelas Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Ali Jamil. Kementan melalui Direktorat Pembiayaan Pertanian, telah menggandeng Japan International Cooperation Agency. Kedua belah pihak melakukan evaluasi dan rekomendasi serta prospek kerja sama dalam program pilot project Asuransi Usaha Tani Padi Indeks Hasil Panen Padi Berbasis Area atau AUTP IHPPBA. Modernisasi asuransi pertanian dianggap menjadi urgensi yang patut diprioritaskan. Direktur Pembiayaan Direktorat Pembiayaan Kementan, Indah Megahwati membahas pentingnya program AUTP IHPPBA sebagai bukti pemerintah hadir di tengah masyarakat untuk memberi perlindungan usaha, terutama saat paceklik dan krisis pangan melanda dunia saat ini. “Saat ini sektor pertanian tengah menghadapi banyak masalah, tidak hanya di Indonesia saja tapi juga secara global,” ujar Indah. Namun tiga tahun pengembangan pilot project asuransi pertanian menjadi bukti perlindungan petani dari kegagalan panen yang menimbulkan kerugian cukup besar. (*/ Kmntn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: