Garuda di Pundak Amir Side King
Setelah lolos verifikasi faktual KPU, Partai Garuda kini mulai mengepakkan sayapnya di Kalimantan Timur. Amir Umar Sadikin bahkan mengklaim partainya sudah memiliki perwakilan di 10 kabupaten/kota. Kini Garuda tengah berburu kader. Mampukah partai ini merebut simpati massa?
----------------- DARI namanya memang didesain untuk jadi seorang pemimpin. "Amir" serapan dari Bahasa Arab yang bermakna pemimpin. Sementara kata kedua "Umar" juga menunjukkan sosok pemimpin kharismatik dan berani. Nah, kata ketiga "Sadikin" ini yang salah penulisan. Karena awalnya sang ayah menamai Side King. Maksudnya raja pesisir. Kebetulan Amir lahir di kawasan Kutai Pesisir. Yakni di Sanipah, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara. "Pas penulisan di paspor tertulis Sadikin, ya sudah sampai sekarang jadi seperti itu," kata Amir pada sesi podcast Good Times di Rumah Disway Kaltim di Samarinda, pekan lalu. Kini harapan sang ayah mendekati kenyataan. Amir Umar Side King (Sadikin) memimpin Partai Garuda Kaltim. Dan Februari 2024 mendatang Amir akan ikut kontestasi pada pemilihan calon anggota legislatif Provinsi Kaltim maupun DPR RI. "Tergantung keputusan DPP. Tapi saya siap saja," katanya. Lulusan Magister Manajemen Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu, memang sedari awal aktif berorganisasi. Bahkan ia sempat juga menjadi caleg di Banjarmasin. Kendati sempat kandas, namun pengalaman itu menjadi pelajaran bagi Amir untuk mengembangkan partainya kini. Di rumah sendiri. Partai Garuda memang baru dideklarasikan pada April 2015. Ketua Umumnya Ahmad Ridha Sabana. Namun ini jelmaan dari partai lama yang didirikan oleh Harmoko. Pernah jadi Menteri Penerangan Orde Baru. Pernah juga jadi Ketua MPR/DPR tahun 1997-1999. Dulu namanya Partai Kerakyatan Nasional (PKN). Meski struktur organisasinya baru, namun diyaknini partai ini memiliki pengalaman dalam berpolitik dan mengelola partai. Amir sendiri menargetkan satu kursi untuk masing-masing daerah pemilihan (Dapil) di Kalimantan Timur. Artinya jika merujuk pemilu 2019 ada 6 dapil, yakni: Balikpapan, Samarinda, PPU-Paser, Kukar, Kubar-Mahulu, dan Bontang-Kutim-Berau. "Untuk tingkat I ya kita 6 kursi lah targenya, sesuai dapil," kata Amir ketika podcast Good Times di Rumah Disway Kaltim Jl Gatot Subroto, Samarinda. Amir sendiri berencana maju sebagai anggota legislatif pada 2024 mendatang. Inginnya di dapil Kukar. Namun, terserah keputusan DPP Partai Garuda jika memposisikan dirinya untuk ditingkat I atau DPR RI. Ia mengaku optimistis bisa mendapat dukungan dari masyarakat dengan menyasar segemen generasi muda. Kenapa generasi muda? karena katanya, merekalah yang harus mendapat ruang dan didorong untuk memiliki kesadaran politik. Amir melihat, selama ini banyak generasi muda yang asyik dengan dunianya sendiri. Padahal kesadaran politik penting untuk masa depan mereka. "Anak milenial harus paham politik. Paham kebijakan. Khususnya bagi kita di daerah, jangan sampai nanti para pejabatnya impor dari luar. Karena anak muda kita tidak paham, tidak teruji dalam proses politik itu," teranganya. Amir juga melihat selama ini belum ada yang serius menggarap segmen generasi muda ini. Karena itu, Partai Garuda akan konsen mengedukasi generasi muda dan para pemilih pemula supaya punya kesadaraan politik. SISTEM PEMILIHAN TERBUKA Amir Umar Sadikin juga punya keinginan sistem pemilihan terbuka. Utamanya dalam pemilihan calon anggota legislatif. Terbuka maksudnya agar para pemilih dan yang dipilih saling mengetahui. Bukan hanya pemilih yang mengetahui kandidat calon wakilnya, tapi sebaliknya. Si caleg harus tahu siapa yang memilih dia. "Ya by name dan by address bisa saling tahu. Inikan zaman digital," kata Amir. Menurutnya ini penting tahu siapa yang memilih karena si wakil rakyat pada akhirnya harus tahu siapa yang dia wakili. Dengan begitu akhirnya tahu, apa kebutuhan masyarakat yang diwakilinya. Pun bagi pemilih, bisa jadi dasar untuk menagih janji-jani politiknya. Jadi semuanya serba transparan. Tapi bukan berarti ini menjadi semata-mata politik transaksional. Justru sebaliknya, ini bisa mengeliminasi para broker politik yang selama ini justru masuk kesana kemari. Dekat dengan caleg ini dan itu. Nah, dengan sistem terbuka ini semua jadi terang benderang. "Jadi ketahuan, katanya tim sukses, katanya mendukung, tapi kok tidak memilih". ISU STRATEGIS Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi isu strategis dalam percaturan politik nasional. Bahkan belakangan sering menjadi bahan diskusi di berbagai forum. Terkait hal ini, Amir tetap berharap pembangunan IKN Nusantara berlanjut. "Ada positif negatifnya, tapi menurut saya lebih banyak positifnya," kata Amir. Amir berbicara dengan kapasitas sebagai ketua Partai Garuda Kaltim. Menurutnya sebagai ketua DPD, ia berharap dan akan menyuarakan IKN Nusantara tetap berlanjut. Apalagi proses pembangunan sudah dimulai. Jika terbengkalai malah merugikan karena sudah banyak anggaran yang dikeluarkan. Amir menjelaskan bahwa seyogianya program pemerintahan itu berkelanjutan. Tidak berubah-ubah. Misalnya setiap 5 tahun ganti. Setiap periode berubah lagi. Karena memang konsepi pemerintahan itu ya berkelanjutan. Melihat fenomena saat ini, di mana terjadi kelompok-kelompok politik yang berebut supremasi untuk memenangkan suara rakyat dengan berbagai isu yang diusung, menurut Amir sah-sah saja. Tapi ia berharap isu strategis seperti IKN Nusantara ini tetap dilanjutkan. "Biarkan saja misalnya ada koalisi perubahan, tapi IKN jangan diubah. Yang lain diubah boleh," selorohnya. (dah)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: