ITK Sediakan Laboratorium Hilirisasi Pangan

ITK Sediakan Laboratorium Hilirisasi Pangan

Nomorsatukaltim.com - Institute Teknologi Kalimantan (ITK), menyediakan laboratorium untuk produk hilirisasi pangan.

Laboratorium atau tempat riset itu bisa digunakan sebagai uji coba kelayakan dan wadah olahan pelbagai limbah organik hilirisasi pangan.

Kepala Pusat Penelitian dan Riset Energi Institute Teknologi Kalimantan, Swastya Rahastama, menyebutkan saat ini sudah ada empat riset di ITK, yang telah digunakan sebagai laboratorium uji coba kelayakan bahan pangan dan wadah pengolahan limbah.

"Yang nantinya diperuntukkan sebagai bahan olahan pangan. Sudah ada pusat riset di ITK,  dan kami mempunyai road map penelitian," ujar Tama, sapaan karibnya, Jumat.

Ia bilang, saat ini pihaknya sedang mengembangkan inovasi paska panen. Seperti limbah cangkang sawit, sekam padi, yang nanti digunakan sebagai hilirisasinya.

Tama menjelaskan bahwa saat ini pihak dari badan riset ITK telah melakukan beberapa uji coba dari hasil limbah pangan tersebut. Semisal biji durian yang diolah menjadi tepung, dan cangkang kepiting menjadi bahan penyedap.

Tama juga mengatakan, adanya laboratorium riset dan pengolahan limbah kepada hilirisasi pangan ini sebagai bentuk dukungan untuk mengurangi pesatnya import ke Balikpapan.

"Sekaligus sebagai upaya dalam membendung lajunya angka inflasi di sektor pangan," paparnya.

Ia melanjutkan, "Saat ini juga telah banyak melakukan ujicoba bahan olahan dengan cangkang kepiting pengganti dari Umami atau bahan penyedap, pengolahan biji durian diolah menjadi tepung."

Menurutnya saat ini kebanyakan paska panen menggunakan limbah dari hasil pangan.

Senada dengannya, Kepala Bidang Pangan dan Pertanian Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan, Dharmawaty, menyebut Balikpapan kesulitan ketika ingin digenjot terkait Kota Ketahanan Pangan di Provinsi Kalimantan Timur.

Namun, lanjutnya tidak menutup kemungkinan, Balikpapan mampu ketika difokuskan terkait industri pangan, atau hilirisasi pangan di Kalimantan Timur.

"Karena sesuai geografis kota yang sebagian besar terdapat pabrik maupun perusahaan industri," jelasnya. (*)

Reporter: Muhammad Taufik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: