Balikpapan Cetak Puluhan Petani Milenial

Balikpapan Cetak Puluhan Petani Milenial

Nomorsatukaltim.com - Meski dengan keterbatasan lahan, tak sedikit pemuda Balikpapan yang terpantik di dunia pertanian. Sedikitnya ada 30 petani milenial yang berkecimpung di Kota Minyak.

Kalangan milenial yang mempunyai minat di sektor pertanian atau kerap disebut petani milenial telah tersebar di kota ini. Demikian diutarakan Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Balikpapan, Heria Prinsi, Kamis, (9/2)2023).

Heria menyampaikan, selama ini telah terbentuk program yang berkaitan dengan petani muda. Pihak DP3 memberi pembinaan serta dorongan terhadap inovasi kreativitas petani milenial di Balikpapan.

Ia juga menjelaskan, program yang disusun oleh DP3 kepada petani milenial juga sebagai bentuk sinergitas dan dukungan terhadap program pusat. Terutama, terkait keberlanjutan sumber daya manusia di sektor pertanian.

"Telah terbentuk perkumpulan para petani milenial di Balikpapan, namun kami akan membentuk program yang lebih menggenjot produktivitas melalui inovasi dan kreativitas agar lebih eksis produk maupun hasil tani mereka," jelasnya.

Seirama dengannya, Penyuluh pertanian Karang Joang, Ratna Sari, menerangkan, para petani milenial yang tersebar di Balikpapan telah mempunyai berbagai karakteristik produk tanaman. Seperti di perkotaan dan tengah, mayoritas di komoditas tanaman hidroponik.

Hal ini berbeda pula di wilayah Timur dan Utara, yang mayoritas memfokuskannya pada komoditas tanaman holtikultira.

"Di tengah, Selatan dan Kota, petani milenial kebanyakan tanaman hidroponik. Berbeda juga dengan Utara dan Timur, kebanyakan tanaman hortikultura, Mas," terangnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian menargetkan adanya penambahan satu juta petani muda untuk memakmurkan Indonesia di masa mendatang.

Target tersebut menjadi salah satu hal utama yang sejalan dengan road map program pembangunan SDM terhadap sektor lini pertanian.

Berbeda hal dengan semangat Direktur Pengembangan Agribisnis Paskomnas Indonesia, Soekam Parwadi.

Ia menilai,  peran pemuda Indonesia dalam sektor pertanian sangat penting. Pemuda yang diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap moderat bisa meningkatkan kinerja pembangunan ekonomi berbasis pertanian. Terlebih di era transisi menuju pertanian 4.0.

Apalagi, lanjutnya, diiringi kemampuan memproduksi produk-produk yang dibutuhkan pasar secara berkelanjutan. Produk berkualitas prima dan tersedia secara kontinu dengan harga kompetitif di pasar domestik ataupun di pasar dunia.

“Petani muda yang dimaksud bukan hanya karena kelompok umur, tetapi cara kerja di pertaniannya harus sesuai kaidah petani modern,” ingat Soekam. (*)

Reporter: Muhammad Taufik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: