Kabupaten Paser Siapkan 2.500 Hektare Lahan untuk Kawasan Food Estate
Paser, Nomorsatukaltim.com - Lahan seluas 2.500 hektare telah disiapkan untuk kawasan food estate di Kabupaten Paser. Masing-masing tersebar di Kecamatan Paser Belengkong, Tanah Grogot, Longikis dan Longkali. Di Pasir Belengkong tersebar di 5 desa, Tanah Grogot 4 desa, serta di Longikis dan Longkali masing-masing 3 dan 1 desa. Secara menyeluruh terdapat 13 desa yang menjadi kawasan food estate di Kabupaten Paser. "Untuk lokasi lahan food estate sudah siap," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Paser, Erwan Wahyudi, Rabu (25/1/2023). Katanya, ke depan akan memprioritaskan dari pelbagai bantuan pertanian untuk daerah atau kawasan food estate. Baik berupa sarana dan prasarana (Sarpras) hingga bibit. Sebagai contoh dengan diusulkannya Kecamatan Longkali serta Longikis. Pasalnya, kedua kecamatan bertetangga itu selain areanya yang cukup luas dan satu hamparan. Di sisi lain untuk mengejar bantuan-bantuan pertanian dari pemerintah pusat. Sebelumnya kawasan food estate hanya Kecamatan Pasir Belengkong dan Kecamatan Tanah Grogot. Pengembangan kawasan food estate diupayakan atau lebih dulu mengoptimalkan APBD Kabupaten Paser. Namun bukan berarti menutup diri dengan tak berupaya mencari bantuan melalui APBD Kaltim hingga APBN. "Bantuan dari (pemerintah) pusat ada juga. Sekarang juga pengusulannya via sistem aplikasi. Ya, APBD enggak banyak, jadi karena enggak cukup dan enggak semuanya bisa terpenuhi. Yang sisa-sisa enggak terpenuhi kita minta (pemerintah) provinsi dan (pemerintah) pusat," jelasnya. Dirinya menyebut tak ada besaran persentase porsi anggaran, baik APBD kabupaten, APBD provinsi maupun APBN. "Jadi kita berusaha juga menggali (mencari) sebanyak-banyaknya anggaran bantuan itu. Sehingga petani di Kabupaten Paser bisa terbantu. Ia menilai sebagian masyarakat masih beranggapan menjadi petani sawah usaha yang tidak terlalu menggiurkan. Faktor kegagalannya besar, keuntungan juga tak sebesar bidang perkebunan atau jasa lainnya. "Tapi sebenarnya perjuangan hidup dan itu memberi makan kita semua. Komoditas beras ini salah satu komoditas sangat mempengaruhi sekali inflasi. Maka itu kita berusaha bagaimana lahan-lahannya ini tetap digunakan menanam padi berkelanjutan," urai Erwan. Ia bilang anggaran pertanian hanya 30 persen dari jumlah APBD Kaltim. Namun peruntukannya secara global. Diantaranya perkebunan, tanaman pangan, ketahanan pangan, pertanian. Menilik kebelakang dulunya satu atap, yakni Dinas Pertanian. Sekarang telah terbagi menjadi beberapa instansi. "Jadi 30 persen itu dibagi-bagi sesuai dengan tupoksinya. Memang diawal-awal ini lebih banyak diinfrastruktur," tuturnya. Dikatakannya untuk konsumsi beras di Kabupaten Paser telah swasembada. Cuma hasilnya ada dibeli Bulog dan dijual pada tengkulak di Banjarmasin. Di samping dinikmati masyarakat setempat. Untuk konsumsi per kapita per tahun dituturkannya dalam 1 tahun rata-rata konsumsi beras warga 89,98 kilogram. Dirinya membeberkan, produksi beras di Kabupaten Paser pada dasarnya bisa memenuhi kebutuhan masyarakatnya sendiri. "Selain dibawa ke Kalsel, ada juga beras yang masuk dari Sulawesi. Karena beras dari Sulawesi pasca panennya telah dipoles menjadi mengkilat dan putih. Akhirnya ada juga masyarakat yang membeli," tandas Erwan. Diketahui Kaltim memiliki luasan lahan baku sawah seluas 40 ribu hektare. Sekira 10 ribu hektare atau 25 persen di antaranya dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan food estate. Sekadar informasi, program pemerintah yang diklaim dapat meningkatkan ketahanan pangan dalam jangka panjang. (*) Kawasan Food Estate Kabupaten Paser Kecamatan Desa Luas (Ha) Paser Belengkong Damit 320 Pasir Belengkong 56 Suatang Keteban 120 Sangkuriman 54 Olong Pinang 100 Tanah Grogot Sungai Tuak 175 Pepara 114 Rantau Panjang 44 Pulau Rantau 45 Longkali Sebakung Makmur 350 Sebakung Taka 747 Maruat 255 Long Ikis Jemparing 110 *Sumber Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Paser Reporter: Achmad Syamsir Awal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: