Belum ada Kepastian Blok Penampungan Pasar Penyembolum Senaken Difungsikan

Paser, Nomorsatukaltim.com - Pemanfaatan gedung baru blok penampungan di Pasar Penyembolum Senaken belum dapat dipastikan. Di sisi lain, saat ini pasar induk itu masih tahap pemeliharaan hingga Juni 2023. Kepala UPTD Paser Penyembolum Senaken, Norman Kristhardi menuturkan sampai saat ini masih proses pendataan. Pasalnya, jumlah pedagang yang sebelumnya direlokasi ke hamparan subuh dan tempat lainnya dalam pasar melebihi kapasitas blok baru tersebut. "Jumlah yang dibangun 104 kios (petak), sementara yahh direlokasi sebelumnya lebih dari itu. Jadi sambil pemeliharaan kami membenarkan data-data tersebut," kata Norman Kristhardi, Senin (23/1/2023). Belum lagi adanya bangunan yang dibangun secara pribadi atau itu disewakan telah belasan tahun lamanya. Dalam artian, sudah didirikan sebelum dilakukan relokasi. Persoalan itu hingga sampai saat ini belum kelar. "Sampai saat ini belum kelop masalah data antara pedagang dan pengelola," sambungnya. Selain mengacu dari database, pihak UPTD Pasar Penyembolum Senaken juga melihat keaktifan pedagang. Karena tak menutup kemungkinan ditemukan penjual dan telah terdata, namun malah menyewakan lapaknya. Karena memakan waktu yang panjang dan cukup ribet, ia tak bisa menjamin bisa difungsikan pada Juli tahun ini atau selesai pemeliharaan."Sampai saat ini belum bisa dipastikan (kapan difungsikan)," ungkap Norman. Blok penampungan terdiri dari 104 kios. Dirincikan terdapat 96 lapak kering serta 8 lapak yang diperuntukkan bagi penjual kuliner, ukurannya 3 x 2,5 meter. Dana yang dikucurkan senilai Rp8,3 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Paser 2022. "Diperuntukkan untuk penjual kuliner, wisata boga dan selebihnya kelontongan atau sembako," pungkasnya. Pasar rakyat ini berada di pusat kota, sekira 5 menit dari kantor bupati Paser. Tepatnya di Jalan Yos Sudarso Desa Senaken. Pembenahan dan bangunan baru di Pasar Senaken mendorong agar pasar rakyat lebih modern, mampu bersaing dengan pusat perbelanjaan dan toko modern. (*) Reporter: Achmad Syamsir Awal

Sumber: