Upaya Pertahankan 9.000 Hektare Lahan Pertanian dan Pangan Hortikultura di Paser

Upaya Pertahankan 9.000 Hektare Lahan Pertanian dan Pangan Hortikultura di Paser

Paser, Nomorsatukaltim.com - Alih fungsi lahan pertanian di wilayah Kalimantan Timur semakin meningkat menyusul pemindahan ibu kota negara. Selain untuk proyek infrastruktur dan properti mendukung ibu kota baru, alih fungsi lahan pertanian juga akibat meningkatnya harga komoditas. Pemerintah Kabupaten Paser misalnya. Saat ini berupa keras mempertahankan lahan pangan dan hortikultura seluas 9.000 hektare agar tak beralih fungsi. Upaya mempertahankan luas lahan pangan dilakukan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Paser, Erwan Wahyudi mengatakan adanya alih fungsi lahan dalam beberapa tahun terakhir. Di sisi lain juga dibarengi pembukaan lahan baru di Kecamatan Long Kali seluas 700 hektare. "Jadi walaupun ada yang hilang (lahan), ada juga yang nambah. Ya kami berusaha mempertahankan 8.000 ribu sampai 9.000 hektare peruntukkannya untuk pangan," Kata Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Paser, Erwan Wahyudi, Kamis (12/1/2023). Ia menuturkan hal itu tidak merubah fokus Pemkab Paser menjadi penyedia pangan dalam daerah hingga ke IKN Nusantara kedepan. Erwan menyebut perihal Peraturan Daerah (Perda) mengenai kawasan pangan atau Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Menurutnya jika lahan yang ada tidak dikawal dan dijaga dengan baik, justru yang dirugikan masyarakat, karena kebutuhan pangan mesti dipasok dari luar daerah. "Kan bahaya juga kita tergantung sama dari luar," jelasnya. Sekadar diketahui, sebagai wujud menjaga lahan pangan dan meningkatkan perekonomian petani agar hasil produksinya dijual dengan harga yang stabil. Pemerintah Daerah melalui Perumda Prima Jaya Taka melakukan kerjasama di bidang bisnis bersama Food Station. "Yang diuntungkan juga petani. Pada saat panen raya, yang selama ini dibeli dengan harga murah adanya food station tadi, harganya tetap stabil. Inflasi juga dapat ditekan," pungkas Erwan. (*)   Reporter: Achmad Syamsir Awal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: