PT Bayan Janji Bantu Nelayan Balikpapan
Nomorsatukaltim.com – PT Bayan Resource berjanji akan memberi bantuan bagi para nelayan di Balikpapan. Janji itu terlontar usai nelayan menyambangi kantor PT Bayan di Balikpapan Baru, Balikpapan, Rabu (11/1/2023) siang. Para nelayan mengeluhkan wilayah tangkapan ikannya dipenuhi varian limbah dari kapal-kapal besar perusahaan. PT Bayan sendiri dikenal sebagai salah satu perusahaan terbesar batu bara, di wilayah Kalimantan Timur. Kedatangan para nelayan disambut Humas PT Bayan, Syahbuddin dan Kamal. Humas PT Bayan mendengarkan beberapa keluhan dan sejumlah poin yang disampaikan para nelayan. Pertemuan dihelat cukup lama, hampir dua jam. Delegasi nelayan Manggar Baru Darwis, perwakilan Nelayan PPI memaparkan pihaknya kerap menemukan limbah, tetapi belum diketahui apakah itu berasal dari kapal perusahaan milik Bayan atau bukan. Selain itu pihak nelayan juga meminta kejelasan dari PT Bayan selaku salah satu perusahaan batu bara terbesar, terkait bantuan material dan kolaborasi pemanfaatan SDM nelayan bagi nelayan. "Selain silaturahim, saya mengakui PT Bayan adalah salah satu perusahaan yang sedikit banyak telah membantu dengan nelayan. Namun kami juga ingin meminta kejelasan program CSR dari perusahaan ini akan disalurkan seperti apa," tanya Darwis. Para nelayan juga meminta kejelasan terkait temuan limbah yang kerap ditemui saat melaut. Humas PT Bayan, Syahbuddin mengatakan pihak PT Bayan memohon maaf jika operasional atau kegiatan perusahaan pernah mengganggu mobilitas dan hasil tangkapan para nelayan. Sebagai wujud permintaan maaf itu, pihaknya berjanji akan mengusahakan anggaran bantuan untuk nelayan di Balikpapan. Sekaligus berupaya berkolaborasi untuk meningkatkan SDM nelayan. "Yang pertama saya meminta maaf kepada para nelayan jika memang kegiatan operasional kami mengganggu para nelayan. Kami pasti mengutamakan kemaslahatan kita bersama, selain itu akan memanfaatkan SDM lokal terkait tenaga kerja. Kalau bisa kalian daftar di Balai Latihan Kerja, yang nanti direkomendasikan ke kami," janji Syahbuddin. Syahbuddin juga menyampaikan janjinya terkait upaya untuk mengalokasikan anggaran, yang nantinya akan di bagikan ke nelayan melewati CSR. Namun, bentuk kepedulian sosial perusahaan ini tidak serta merta berbentuk uang tunai. “Entah bentuk mesin atau kapal. Ini sebagai bentuk kepedulian pihak Bayan terhadap nelayan. Kami berjanji akan mengupayakan bantuan untuk nelayan,” ujar Syahbuddin. Aneka Limbah dari Sampah sampai Batu Bara Diwartakan sebelumnya, nelayan Manggar Baru, Dewan, mengeluhkan imbas terseraknya limbah perusahaan. Bahkan limbah tersebut mempengaruhi hasil tangkapannya. “Biasanya mendapat ikan sekitar 60-80 kilogram tangkapan per hari, sekarang sering turun jadi 20-30 kilogram per harinya,” bebernya, Sabtu (7/1/2023). Ia berujar, sehari-hari saat melaut menggunakan alat tangkap berjenis jaring. Namun bukan ikan yang dieproleh ataupun jenis habitat laut lain yang didapatnya. Tetapi justru pelbagai macam limbah buangan yang dinilainya dari kapal perusahaan besar. Limbah yang didapatnya itu bermacam-macam. Dari ban mobil besar, kaleng cat, bahkan limbah batu bara dibawa naik ke daratan. “Sudah lama saya kalau melaut yang nyangkut di jaring bukan hanya ikan pak, tapi limbah. Mungkin dari perusahaan pak, bekas kaleng oli, ban besar, pernah waktu itu batu bara terbawa di dalam jaring Pak,” ungkapnya. Selain itu, beber Dewan, limbah yang didapat juga berasal dari kapal tangker besar berjangkar di kawasan tangkapan nelayan. Limbah itu berupa serakan batu bara sampai ceceran bahan bakar kapal. Namun, para nelayan tidak berani memastikan asal muasal limbah itu dari perusahaan mana. Wakil Ketua Parlemen Balikpapan, Sabaruudin Panrecalle, yang juga legislator dari daerah pemilih Balikpapan Timur, menyarankan agar para nelayan bisa bekerjasama dengan perusahaan sekitar Manggar. Terutama perusahaan yang sering melintas di perairan tersebut. Tiap perusahaan, ujar Sabaruddin, memiliki tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibillity. “Manfaatkan CSR perusahaan yang melintasi laut sekitar,” ujar Sabaruddin. Ia menyebut para nelayan bisa menggandeng salah satu perusahaan besar seperti PT Bayan Resources. Perusahaan batu bara itu dinilainya sering melintas di perairan Teluk Balikpapan. “Manfaatkan semaksimal mungkin CSR perusahaan yang sering melintas di perairan Teluk Balikpapan, juga perusahaan setempat seperti PT Bayan Group. Itu kan perusahaan besar, tapi tujuannya demi kemajuan dan kemaslahatan nelayan,” ujarnya. (gpk) Reporter: Muhammad Taufik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: