Bulog Ditarget Punya Stok Cadangan Beras 2,4 Juta Ton
Nomorsatukaltim.com – Perum Bulog ditarget memiliki dan mengelola cadangan beras pemerintah atau CBP sebanyak 2,4 juta ton. Target itu perlu direalisasikan mulai tahun ini. Target itu mengacu penugasan dari Badan Pangan Nasional atau NFA. Deputi Bidang ketersediaan dan Stabilitasi Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, menjelaskan, pengelolaan stok sebanyak 2,4 juta ton itu dapat dilakukan bertahap oleh Bulog. Pihaknya menugaskan Perum Bulog untuk memiliki dan mengelola cadangan beras pemerintah. Jumlah itu dianggap cukup aman untuk kebutuhan operasi pasar beras sekaligus sebagai stok cadangan. Tugas tersebut menyusul urgensi sektor pangan yang mendapat perhatian serius pemerintah. Di tengah ancaman krisis pangan global, Istana menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah atau CPP. Lewat Perpres yang diteken Jokowi pada tanggal 24 Oktober 2022 itu, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional akan memiliki cadangan pangan pokok yang dikelola Bulog. Menurut Ketut, beberapa tahun terakhir Bulog hanya mendapat penugasan menyimpan cadangan sebanyak 1,2 juta ton. Adapun stok beras yang dikuasai Bulog hingga saat ini sekitar 700 ribu ton, terdiri dari beras lokal dan impor. Ketut berujar, dari 2,4 juta ton itu, sebanyak 1,2 juta ton dialokasikan untuk kebutuhan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau operasi pasar beras sepanjang tahun. “Selain itu, operasi pasar juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah pangan, bantuan pangan, kerja sama internasional, serta bantuan pangan luar negeri dan keperluan lain yang ditetapkan pemerintah,” jelasnya. Adapun 1,2 juta ton sisanya harus disiapkan sebagai stok akhir tahun untuk mengamankan kebutuhan di awal tahun 2024. “Jadi bisa saja bertahap pencapaian 2,4 juta itu,” paparnya. Untuk intervensi dialokasikan 1,2 juta ton dan diwajibkan pada akhir tahun sebesar 1,2 juta ton. Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah belum berencana kembali menjadikan Bulog sebagai penyalur tunggal program bantuan beras atau Rastra seperti dahulu. Pasokan 2,4 juta ton dapat dipenuhi Bulog karena kapasitas gudang saat ini yang mencapai 3,5 juta ton. Ia mengingatkan, penambahan volume CBP juga dilakukan demi mengindari terulangnya krisis cadangan beras di Bulog yang terjadi pada akhir 2022. (*) Sumber: NFA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: