Bank Sampah Binaan PLN UIP KLT Berhasil Kurangi Debit Sampah 100 Kilogram Perhari
Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Berbagai pihak berupaya untuk mengurangi sampah di Kota Balikpapan. Lantaran setiap harinya ada 420 ton sampah yang dihasilkan oleh warga Kota Balikpapan. Bahkan 70 persen di antaranya berasal dari sampah rumah tangga. Saat ini, salah satu upaya yang dilakukan dengan memberikan edukasi terhadap warga untuk mengelola sampah rumah tangga di masing-masing rumah. Salah satunya dengan pemilihan sampah organik dan nonorganik serta menjadikannya kompos maupun Eco Enzyme. Seperti di wilayah Balikpapan Selatan sendiri, sejumlah bank sampah mulai aktif melakukan berbagai kegiatan mulai dari pemilahan sampah hingga membuat Eco Enzyme dan kompos. Melalui program Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (TJSL), PT PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) mendorong sejumlah bank sampah di wilayah Balikpapan Selatan untuk bisa mengubah limbah sampah rumah tangga menjadi barang berguna. Dengan difasilitatori Ketua Bank Sampah Kota Hijau Balikpapan, Abdul Rahman, kini ada 9 bank sampah yang telah aktif di wilayah Balikpapan Selatan. Bahkan salah satu bank sampah tersebut sempat menjadi juara dalam kompetisi yang digelar pihak perusahaan. Abdul Rahman mengatakan, salah satu bank sampah yang baru tumbuh yakni bank sampah RT 18 Kelurahan Sepinggan. Yang diketuai oleh Thomas. Yang bisa meraih juara satu dalam kompetisi yang digelar PT Pertamina. Yakni CGH awarding dan DPPU RU V Sepinggan. “Ada dua kompetisi yang diikuti bank sampah RT 18 Sepinggan dan masuk juara 1. Bahkan saya sebagai fasilitatornya dalam pengembangan bank sampah ini raih juara dua,” ujar Rahman. Rahman menyebut, bank sampah RT 18 ini baru hadir dalam setahun terakhir. Setelah adanya bantuan dari TJSL PLN UIP KLT. Kerja kerasnya pun membuahkan hasil. “Untuk kegiatannya sendiri di bank sampah RT 18 Sepinggan ini yakni pembuatan Eco Enzyme, menerima sampah dari warga, dan saat ini tengah membuat program 1.000 komposter yang nantinya akan dibagikan ke warga di lingkungan RT-nya,” sebutnya. Sementara itu, Camat Balikpapan Selatan, Heru Ressandy mengatakan sejauh ini program bank sampah di wilayah Balikpapan Selatan masih berjalan. Meskipun ada beberapa bank sampah yang vakum dengan berbagai alasan. Seperti belum adanya pengurus dan belum ada komitmen seluruh warga. “Alhamdulillah semua berjalan dengan baik, masih ada yang proses pengenalan program, dan ada yang sudah mulai menjalankan program pemilahan dan pemanfaatan. Dari 15 bank sampah binaan PLN sudah 9 yang aktif,” terang Heru. Ia berharap ke depan semua bank sampah di wilayah Balikpapan Selatan bisa aktif. Karena dengan aktifnya bank sampah ini dapat mengurangi debit sampah di wilayah Balikpapan Selatan antara 50 kilogram hingga 100 kilogram setiap harinya. “Program ini tidak berhenti di tahun 2022. Melainkan terus berjalan kedepannya. Kami dari kecamatan akan mengupayakan bisa berkolaborasi dengan perusahaan untuk meningkatkan produksi dan operasi bank sampah binaan ini,” tutup Heru.(adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: