Dewan Minta Pemkot Tegas ke Pengembang Nakal!

Dewan Minta Pemkot Tegas ke Pengembang Nakal!

  Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Persoalan banjir masih menghantui Kota Balikpapan. Pemkot telah berusaha mengatasinya. Yaitu dengan melakukan pengerjaan DAS Ampal. Kendati demikan, maraknya pengupasan lahan ilegal diduga menjadi penyebab utama semakin parahnya banjir di kota Balikpapan. Pemkot pun diminta bertindak tegas. Ketegasan Pemkot Balikpapan dalam menindak pengembang nakal dipertanyakan DPRD Balikpapan. Yang anggotanya secara rutin melakukan sidak lapangan. Dan sering menemukan bendali-bendalian yang tidak layak dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dewan pun meminta dinas terkait untuk melakukan pengawasan. Serta tidak tebang pilih dan secara tegas memberi sanksi berat kepada para oknum yang melanggar aturan. Dan telah ditindaklanjuti Pemkot Balikpapan dengan mengintruksikan kepada seluruh dinas terkait, agar benar-benar mengawasi dan mempelototi para pengembang yang melanggar regulasi. Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh mengatakan saat ini Dinas Perizinan dan Satpol PP Balikpapan mesti memperketat aturan mengenai pengupasan lahan kepada pengembang-pengembang nakal. "Yang lalu kami juga temukan di  Batu Ampar. Yang izinnya tidak ada. Hanya izin perinsip. Tapi pengembang sudah mengelola. Itu tidak boleh. Sebab dampaknya bisa mengakibatkan banjir dan berdampak ke masyarakat," ujar Abdulloh kepada media ini, Selasa (6/9/2022). Selain itu kata Abdulloh, ia juga meminta kepada Satpol PP Balikpapan untuk aktif meninjau lokasi-lokasi yang melanggar. Jika ditemukan pelanggaran jangan ragu untuk menutup dan memberi police line. Hal yang sama dikatakan Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri. Ia mengungkapkan bahwa dinas terkait mesti terus bersinergi dengan DPRD untuk melakukan pengawasan ketat. Karena land clearing yang melanggar aturan sangat berpotensi menyebabkan banjir. "Yang jelas harus terus ada kolaborasi baik dari Dinas Perizinan, Satpol PP, Kecamatan, Kelurahan dengan Komisi III DPRD Balikpapan. Karena banjir adalah masalah yang sangat serius," tegasnya. Alwi mengaku pihaknya sering melakukan sidak. Namun yang sering didapati hanya alat berat saja yang ada. Sementara oknumnya telah meninggalkan lokasi. "Kami sering sidak terkait pengupasan lahan ini. Baik di Jotun, Beller dan tempat lain. Tapi kenapa setiap kami datang mereka tidak ada. Kami juga tidak tahu apakah informasi ini bocor atau bagaimana. Ini yang segera kami cek dan telusuri," Pungkas Alwi. (adv/ale)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: