644 Maba UWGM Ikuti PKKMB 2022

644 Maba UWGM Ikuti PKKMB 2022

  Samarinda, nomorsatukaltim.com - Universitas Widyagama Mahakam (UWGM) Samarinda Senin (5/9/2022) pagi, secara resmi membuka acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2022. Acara rutin tahunan di Kampus Biru (sebutan lain UWGM) ini dipusatkan di Ballroom Hotel Bumi Senyiur Samarinda.  Dan diikuti oleh 644 mahasiswa baru (Maba) dari 6 fakultas dan 9 program studi (Prodi). PKKMB 2022 ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari. Rangkain kegiatan hari pertama di hotel untuk di induksi dan sharing knowladge seperti sistem kuliah umum. Materi diantaranya wawasan kebangsaan, tata cara kuliah dan belajar dalam kampus hingga pengenalan tri dharma perguruan tinggi. Yaitu pengabdian ilmu pada masyarakat. Sehingga saat memasuki perkuliahan di kelas mereka sudah mengetahui tugas utama sebagai mahasiswa. “Kita kenalkan tata cara kehidupan di kampus, supaya nanti mahasiswa bisa belajar dengan serius dan lulus tepat waktu. Yakni mahasiswa dalam kuliah harus 80 persen masuk kelas,” jelas Rektor UWGM Samarinda, Ali Mushofa didampingi Ketua Pengurus Yayasan Pembina Pendidikan Mahakam (YPPM) Samarinda Ismet Barakbah. Ditambahkan Mushofa, induksi dari civitas akademika kampus itu berkaitan dengan kegiatan mahasiswa, pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Selanjutnya untuk pengisi materi saat ini adalah para dosen dan manajemen kompeten dalam kampus. Agar dalam proses transfer ilmu dari kampus oleh dosen pada Maba bisa tepat sasaran. “Kami terus terapkan kampus merdeka, belajar merdeka sesui dengan peraturan Menteri Pendidikan. Kemudian kami juga akan berikan beasiswa bagi mahasiswa prestasi. Jadi banyak keunggulan kuliah di UWGM,” jelas Mushofa yang diampingi Wakil Rektor,, M Astri Yulidar Abbas. Sementara itu, Ismet Barakbah mengatakan kalau saat ini pihak yayasan akan terus mendorong terpacunya rektorat dan prodi dalam peningkatan kualitas. Mulai dari meningkatkan akreditasi  dan kualitas tenaga pendidik. "Salah satunya dengan menyekolahkan para dosen pengajar hingga Strata 3 (S3) atau Doktor. Sehingga ilmu yang diajarkan pada mahasiswa memenuhi standarisasi perguruan tinggi," tegas Ismet. (hry)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: