Misteri Kematian Eka Nur Ramadani Terkuak, Ternyata Bukan Gantung Diri

Misteri Kematian Eka Nur Ramadani Terkuak, Ternyata Bukan Gantung Diri

Kubar, nomorsatukaltim.com - Misteri kasus kematian Eka Nur Ramadani (23) yang dikabarkan tewas gantung diri di kontrakan, RT 19 Kelurahan Melak Ulu, pada 8 Juli lalu masuk babak baru.

Kini, pihak keluarga Eka bersama pengacara sudah mendapat bocoran dari polisi, jika almarhum meninggal bukan karena gantung diri. Melainkan ada peristiwa pembunuhan. Bahkan pacar korban bernama Hartoni, dikabarkan sudah ditetapkan jadi tersangka. Kepada media ini, Bambang Sri Martono menyebutkan, informasi penetapan tersangka diperoleh dari kepolisian. "Hari ini kami datang ke Polres dan Polsek Melak. Kita bertemu dengan Kasat Reskrim dan pihak Polsek Melak, mereka mengatakan bahwa pacar almarhum itu sudah ditetapkan jadi tersangka," kata Bambang, Jumat (19/8/2022). Senada diungkapkan paman mendiang Eka, Karnadi Saputra. Menurutnya penetapan tersangka itu didapat keluarga dari Kasat Reskrim Polres Kubar, Iptu Jumadi. "Ya kami diberikan surat SPDP dari Kasat Reskrim dan diberitahukan bahwa tersangkanya sudah ada. Kalau dari awal itu disampaikan tidak mungkin keluarga ini bertanya-tanya," ujarnya. Dia mengaku keluarga Eka Nur Ramadani cukup lega setelah mendengar pernyataan polisi mengenai penetapan tersangka. Sebab dari awal keluarga tidak yakin almarhum meninggal karena gantung diri. Apalagi bukti yang menunjukkan Eka tewas gantung diri sangat tidak masuk akal. "Selama ini kan informasinya tidak jelas. Tapi dengan adanya informasi bahwa sudah ada tersangka, kita keluarga merasa lega lah," ucap Karnadi. Hingga berita ini diturunkan, sejumlah awak media mencoba memperoleh keterangan dari kepolisian, namun belum dapat jawaban. Kapolres Kubar, AKBP Heri Rusyaman, yang dikonfirmasi awak media melalui pesan singkat hanya menjawab. “Belum, nanti dirilis saja,” katanya. Keluarga Eka Nur Ramadani (alm) bersama pengacara sempat berulang kali mempertanyakan penanganan perkara tersebut. Mereka curiga Eka tidak mati akibat gantung diri sebagaimana asumsi yang disampaikan polisi dan Hartoni, pacar almarhum. Sebab ciri-ciri jenazah korban tidak menunjukkan tanda-tanda gantung diri. Pengacara keluarga Bambang Sri Martono menyebut, ciri-ciri orang yang meninggal karena gantung diri salah satunya lidah menjulur keluar karena merupakan reaksi tubuh ketika tercekik. Kemudian mata membelalak. Lalu ada kotoran air seni, tinja atau sperma yang keluar dari organ vital. Korban gantung diri lanjut Bambang akan mengalami kondisi fisik tersebut karena gabungan antara efek gravitasi dan lemasnya semua otot yang berfungsi sebagai klep zat-zat buang. “Itu hampir tidak ditemukan dalam tubuh korban. Sehingga sangat wajar kalau pihak keluarga korban memiliki anggapan kalau Eka Nur Ramadani ini meninggal bukan karena gantung diri, kemungkinan meninggal karena pembunuhan,” katanya. (luk/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: