Hujan 5 Jam Tenggarong Banjir, Terparah di Jalan Belida dan Pesut

Hujan 5 Jam Tenggarong Banjir, Terparah di Jalan Belida dan Pesut

Kukar, nomorsatukaltim.com – Tenggarong banjir. Hujan deras yang disertai angin kencang melanda Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan sekitarnya, mengakibatkan genangan air di sejumlah wilayah di kota kabupaten Kukar itu. Hingga Senin (16/5/2022) malam sekitar pukul 22.00 Wita, atau sudah sekitar 5 jam, hujan belum juga reda.

Akibatnya sejumlah kawasan di beberapa kelurahan yang ada di Kota Raja ini dilanda banjir. Terpantau sejak sore tadi, banjir sepinggang orang dewasa mulai merendam wilayah Kelurahan Bukit Biru. Dan malam ini, banjir mulai berpindah di Kelurahan Timbau, tepatnya di Jalan Belida, Jalan Aji Masnandai, Jalan Pesut dan simpang 3 depan SMA Negeri 2 Tenggarong. Disway Kaltim pun langsung terjun mengecek kondisi terkini banjir di sejumlah titik yang ada di Tenggarong. Pertama kedalaman banjir di Jalan Belida atau tepat di depan SPBU, sudah mencapai lutut orang dewasa. Sehingga diharapkan pengendara sepeda motor untuk sementara melintasi jalan lain. Pun di Jalan Pesut. Di Gang Bangunan, kedalaman banjir sebagian ada yang sudah mencapai pinggang orang dewasa. “Di Kelurahan Timbau ada tujuh RT yang saat ini terendam banjir. Yakni RT 7, 8, 31, 18, 30, 19 dan 35. Itu belum termasuk di Jalan Pesut dan sekitarnya,” jelas Lurah Timbau, Hendra Suryana, SIP MSi yang ditemui ketika meninjau banjir. Meski cuaca masih hujan, Hendra menggunakan sepeda motor bersama tim Rescue Balakarcana Timbau berpatroli untuk memastikan kondisi masyarakat aman. Sekaligus mencari tahu asal air banjir ini datang. “Kalau saya lihat ini kiriman dari atas gunung Jalan Pesut sana. Tapi saya belum bisa memastikan penyebabnya pastinya,” ucap Hendra. Tak hanya berpatroli, Hendra bersama tim Rescue juga melakukan penutupan jalan di simpang 3 depan SMA Negeri 2 Tenggarong. Pasalnya, kedalaman air disimpangan tersebut terbilang cukup tinggi hingga masuk ke dalam rumah. “Kita tutup jalan di simpangan SMA Negeri 2 Tenggarong. Karena kalau ada kendaraan yang melintas dengan kecepatan tinggi, airnya bakal masuk ke rumah warga,” tuturnya. Tak ayal. Masih ada saja masyarakat yang tidak paham dan tetap menerobos masuk untuk melintasi jalan tersebut. Bahkan sempat terjadi keributan antara masyarakat sekitar dengan salah satu pengemudi mobil yang melintas. Sampai akhirnya, pengemudi tersebut pun diminta turun untuk meminta maaf secara langsung. Bukan hanya curah hujan tinggi yang menjadi penyebab banjir di Tenggarong ini. Tapi dari pantauan di lapangan, masih banyak bangunan di pinggir jalan, seperti rumah maupun pertokoan yang membuat bangunan permanen dari semen di atas parit. Sehingga banyak sampah yang tersangkut dan tidak dapat dibersihkan. Banjir serupa ini merupakan kali kedua yang terparah sejak 2019 lalu. Namun kali ini, banjir sudah mulai melanda di Kawasan Bukit Biru. Ya bisa dikatakan, lokasi ini merupakan lokasi tertinggi di Tenggarong. “Sering banjir kalau hujan lama begini. Tapi yang parah ya malam ini,” ungkap Ipul, warga Jalan Belida. (bay/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: