Atasi Minimnya Pasokan, Pemkab Kutim Jajaki Lobi dengan Distributor Minyak Goreng

Atasi Minimnya Pasokan, Pemkab Kutim Jajaki Lobi dengan Distributor Minyak Goreng

KUTAI TIMUR – Kelangkaan minyak goreng dampaknya juga dirasakan hingga Kutai Timur (Kutim). Untuk menangani kejadian tersebut, Pemkab Kutim mengambil beberapa langkah strategis. Walaupun belum bisa dipastikan apa yang dilakukan bisa meredam gejolak yang terjadi di tengah masyarakat. Masyarakat Kutim, khususnya di Sangatta Utara sangat terasa akibat kelangkaan minyak goreng ini. Tidak jarang terjadi antrean warga untuk membeli bahan pokok tersebut. Mengingat ketersediaan hanya berada di beberapa toko dan retail modern saja. Seperti yang terjadi pada salah satu minimarket di Jalan APT Pranoto, Sangatta Utara. Antrean pembeli membeludak hingga keluar toko dan berlangsung sekitar 2 jam lamanya. Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang menanggapi hal tersebut. Kelangkaan yang terjadi secara nasional ini memang harus disikapi. Meski hal tersebut bukan sepenuhnya akibat kesalahan pemkab, melainkan akibat distribusi yang tersendat. “Jadi memang bukan di sini saja yang mengalami kelangkaan, tapi secara nasional kejadian ini. Pemkab akan coba mengambil langkah strategis,” ujar Kasmidi kepada Disway Kaltim - nomorsatukaltim.com. Ia menjelaskan langkah yang diambil Pemkab Kutim adalah mencoba untuk melobi salah satu distributor. Mengingat distributor ini juga memiliki lahan perkebunan sawit di Kutim. Sehingga bisa dilakukan lobi meminta ada tambahan kuota minyak goreng untuk Kutim. “Kami akan coba minta dibantu Polo Mas untuk distribusi minyak goreng ini,” ucap Kasmidi. Perlu diketahui pula, Polo Mas adalah distributor minyak goreng yang juga memiliki koneksi hingga ke Jakarta. Selain itu juga memiliki kuota lebih besar dibandingkan distributor lain yang ada di Kaltim. Selain itu tidak menutup kemungkinan pula hal ini juga dilakukan dengan perusahaan sawit berskala nasional. “Paling tidak kami minta agar perusahaan sawit yang menyediakan produk turunan minyak goreng bisa bantu juga,” tuturnya. Saat ini harga pasaran minyak goreng di Kutim telah menembus Rp 40 ribu per liternya. Bahkan harga itu dengan ketersediaan yang terbatas. Sementara saat ini yang bisa diandalkan adalah distribusi melalui retail modern yang masih menjual dengan harga Rp 14 ribu per liter. Namun hanya tersedia dalam 3 pekan sekali. (bct/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: