Stok Kedelai di Kaltim Cuma Cukup Sampai Tiga Bulan

Stok Kedelai di Kaltim Cuma Cukup Sampai Tiga Bulan

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Pemprov Kaltim memastikan stok tempe dan tahu aman hingga tiga bulan mendatang. Kepastian itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kaltim Yadi Robyan Noor. Saat ini stok kedelai Kaltim mencapai 47 ton. Sementara kebutuhan kedelai per bulan mencapai 15 ton. Roby menyebut tiga daerah termasuk paling banyak mengonsumsi bahan baku kedelai. Yaitu Balikpapan, Bontang dan Berau. “Untuk saat ini belum ada gejolak apa pun di Kaltim. Alhamdulillah stok kedelai kita masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” terangnya. Harga produk olahan sepeti tahu dan tempe di pasaran pun masih normal, tidak ada lonjakan. Berkisar Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu. “Yang penting masyarakat jangan belanja berlebihan yang memicu panic buying, sehingga harga masih bisa tetap normal,” imbuhnya. Demi mencukupi kebutuhan kedelai, Kaltim masih mengimpor dari daerah lain sebanyak 85 persen. Utamanya daerah Jawa. Sisanya adalah produksi kedelai dari lokal. Sayangnya di Jawa sebagai daerah sentra tersebut produksi lokal justru tidak mencukupi. Alhasil secara nasional, Indonesia terpaksa mengimpor kedelai dari negara lain. Akan tetapi impor tersebut tidak sebanding dengan kemampuan prduksi petani lokal. Bahkan untuk memenuhi permintaan impor kedelai dari Tiongkok pun, Indonesia kewalahan. Hal ini pun memicu naiknya harga kedelai yang membuat produsen tahu dan tempe di Jawa protes. Biaya produksi pun menjadi tinggi. “Pak gubernur juga sudah bersurat kepada Menteri Pertanian menyampaikan laporan terkait ini. beliau juga meminta solusi untuk memenuhi kebutuhan kedelai di Kaltim,” sebut Roby. “Kami saat ini masih mencoba agar tidak terjadi lonjakan harga yang memberatkan masyarakat,” sambungnya. Selain tahu dan tempe, Disperindagkop-UKM juga segera menggelar operasi pasar minyak goreng murah satu harga. Rencananya Senin (14/2/2022) mendatang dan dihelat di halaman kantor Disperindagkop-UKM. Nantinya Disperindagkop-UKM menjual minyak goreng seharga Rp 14 ribu per liter dengan maksimal pembelian 2 liter per orang. Masyarakat diminta lebih dulu mendaftar secara online agar bisa mendapatkan jatah antrean. “Ini dibatasi dan pendaftarannya dilakukan secara online. Nanti akan dapat pemberitahuan secara online juga.” Kebutuhan lain yang saat ini dipantau selain kedelai adalah daging, bawang merah, putih, cabai dan sayur. (boy/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: