Andi Harun-Budayawan Saling Sahut-sahutan Soal Teras Samarinda
Romo Roedy Haryo Wijono saat menyampaikan kritik dihadapan Andi Harun di acara Ngo-PiKaltim, di Teras Samarinda.-Salsabila/Disway-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pemerhati sejarah sekaligus budayawan Kaltim , Romo Roedy Haryo Wijono mengkritik keberadaan Teras Samarinda yang berada di tepian Sungai Mahakam.
"Euforia masyarakat ketika Teras Samarinda dibangun itu dapat menghilangkan memori kolektif tentang Samarinda," ucapnya di hadapan Andi Harun saat kegiatan Ngo-PiKaltim di Teras Samarinda, beberapa waktu lalu.
Pria yang kerap disapa Romo Roedy itu menyebut, Teras Samarinda seharusnya dibangun tanpa menghilangkan nilai sejarah Kota Tepian. Bukannya elestarikan budaya, desain arsitektur bangunan tersebut justru dibangun dengan nuansa modern.
“Satu clue yang saya contohkan. Kearifan lokal kita itu ada dalam arsitektur vernakular. Tetapi ini bentuknya arsitektur modern semua,” sebutnya.
BACA JUGA:UMKM di Teras Samarinda Diseleksi Ulang, Hanya 5 yang terpilih dari 1.145 Pendaftar
BACA JUGA:Hadiri Diskusi Pilkada di Teras Samarinda, Andi Harun Ingin Masyarakat Melek Politik
Arsitektur vernakular sendiri merupakan desain arsitektur yang menyesuaikan iklim lokal. Dengan menggunakan teknik dan material lokal, yang dipengaruhi aspek sosial, budaya, serta ekonomi masyarakat setempat.
"Artinya memori kolektif yang diwariskan oleh leluhur kita itu kehilangan, seperti rumah panggung dan lainnya," ujar pria yang juga pegiat literasi tradisi lisan Dayak dan pendiri Nomaden Institute Cross Cultural Studies.
Romo Roedy berkata, bahwasanya ruang publik juga menjadi sebuah tempat pendidikan kebudayaan. Agar masyarakat mengetahui historis dari Kota Samarinda.
"Secara tidak langsung Sungai Mahakam telah menjadi basis memori sejarah berdirinya Kota Samarinda yang dijuluki dengan Kota Tepian," ungkapnya.
BACA JUGA:Andi Harun Minta Masyarakat Jaga Kebersihan Teras Samarinda
BACA JUGA:Jusuf Kalla: PMI Harus Lebih Dekat dengan Masyarakat
"Diantara lalu lalang di Sungai begitu banyak tongkang. Tongkang batu bara yang sedang kita bicarakan. Tongkang-tongkang yang lewat itu punya peran efektif dalam Pilkada. Salah satunya sebagai makam yang sekarang diundangkan, Izin Usaha Pertambangan (IUP), dan makam ini menjadi saksi bisu sejak zaman ilegal logging sampai hari ini," tutur Romo Roedy sembari mengalihkan wajahnya ke arah Sungai Mahakam.
Ia juga berharap, Teras Samarinda bukan hanya terkait memanfaatkan ruang publik. Namun harus menjadi pendidikan kebudayaan bagi generasi ke depan.
Wali Kota Samarinda Andi Harun yang turut hadir disitu pun memberikan balasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: