Suasana “Panas” Warnai Pembongkaran Lapak Pedagang di Pasar Senaken

Suasana “Panas” Warnai Pembongkaran Lapak Pedagang di Pasar Senaken

PASER - Pembongkaran lapak atau kios pedagang yang menjajakan dagangan di atas trotoar dan di areal tempat penampungan Pasar Penyembolum Senaken, Kecamatan Tanah Grogot, sempat memanas. Di tengah petugas gabungan melakukan pembongkaran lapak tiba-tiba datang seorang pedagang yang mencari Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Penyembolum Senaken, Muhammad Arsyad. Begitu melihat Arsyad, langsung menyampaikan unek-unek. Pedagang itu mengaku tak menerima surat pemberitahuan mengenai pembongkaran kios. "Kenapa enggak dikasih tahu. Biar itu mau dibongkar, kamu kasih tahu ku bongkar juga. Kapan kamu kasih tahu, kurang ajar," ucapnya dengan nada meninggi. Ia mengatakan sedang beristirahat tiba-tiba terusik dengan pembongkaran yang dilakukan. Pembongkaran untuk direlokasi ini dilakukan Rabu (16/2/2022) dini hari, pukul 00.00 hingga 02.00 Wita. "Saya enak-enak tidur kamu rusak barang saya. Kurang ajar kamu. Begitukah namanya pemerintah," lantangnya. Personel gabungan dari Ketentraman dan Ketertiban (Trantibum) UPTD Pasar Penyembolum Senaken serta Satpol PP yang berada di lokasi berupaya menenangkan pedagang itu. Untuk tetap bersikap tenang atau santai dalam menyampaikan keluhan. Pedagang tersebut tetap melanjutkan keresahannya, ia mempertanyakan surat pemberitahuan. "Kamu enggak kasih tahu surat. Coba kamu kasih surat nggak ku kasih begitu. Manusia kah binatang, ahhh," keluhnya. Pada dasarnya pedagang itu tak keberatan jika harus dibongkar. Bahkan dirinya bersedia membongkar sendiri tempat berjualannya. "Kamu itu coba kasih tahu saya tertulis harus ini dibongkar, ku bongkar. Enggak ada dinas pasar kaya (seperti) kamu, saya sudah tua di pasar sini. Kamu nda (enggak) kasih tahu aku begitu," cetusnya. Dirinya merasa kurangnya perhatian dari UPTD Pasar Penyembolum Senaken pada saat pedagang atau pemilik kios membangun. "Kamu itu jadi kepala (UPTD) tak becus. Dari dulu orang membangun di sini (pasar) kamu tidak perhatikan. Sekarang punya orang sudah bagus kamu bongkar. Enggak kamu kasih surat peringatan. Lain binatang ini, manusia," ketus pedagang itu. Beruntung suasana memanas itu mereda, pedagang itu hanya meminta dua buah mejanya yang diangkut petugas dikembalikan. Dirinya pun bersedia membongkar sendiri tempat jualan. Sementara itu, Arsyad mengatakan kejadian seperti ini kerap ditemui pada saat dilakukan pembongkaran atau penataan tempat berjualan. Dirinya menyebut jika surat pemberitahuan telah diberitahukan kepada seluruh penjual. Bahkan beberapa hari sebelum pembongkaran telah disampaikan secara berulang. "Itu salah satu dari 21 pedagang yang masuk (jualan) di trotoar. Pemberitahuan, peringatan dan malahan kami mengumumkan secara langsung, baik itu pagi, sore dan subuh. Terutama malam Sabtu, malam Minggu serta malam Senin. Ya itu wajarlah setiap ada pemindahan pasti ada masalah," pungkas Arsyad, ditemui usai pelaksanaan pada nomorsatukaltim.com, jaringan media Disway Kaltim. (asa/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: