Sekolah di Sangatta Utara dan Bengalon Kembali Belajar Online

Sekolah di Sangatta Utara dan Bengalon Kembali Belajar Online

KUTAI TIMUR – Sekolah di dua kecamatan Kutai Timur, yakni Kecamatan Sangatta Utara dan Bengalon kembali online sejak Senin 14 Februari 2022. Mengingat pada dua kecamatan itu tren penyebaran Covid-19 kembali tinggi. Dinas Pendidikan (Disdik) Kutim pun mengambil langkah cepat. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sempat dilaksanakan 50 persen kini kembali dilakukan jarak jauh. Namun hanya pada dua kecamatan tersebut, sementara di kecamatan lain PTM masih berjalan 50 persen. Diketahui, kasus Covid-19 di Kutim kembali meningkat pada dua kecamatan tersebut. Bengalon dan Sangatta Utara bahkan kini berstatus zona merah. Artinya sudah ada lebih 20 kasus penularan baru yang terjadi. Plt Kepala Disdik Kutim, Irma Yuwinda mengatakan, surat edaran terdahulu masih berlaku bagi sekolah di luar Sangatta Utara dan Bengalon. Menjalankan PTM terbatas dengan jumlah kehadiran siswa hanya 50 persen saja. “Sementara di Sangatta Utara dan Bengalon dilakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau online,” ucap Irma, pada nomorsatukaltim.com jaringan media Disway Kaltim. Kemudian ada pengecualian terhadap PJJ tersebut. Khususnya bagi siswa yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) dan kelas 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bahkan hasil koordinasi dengan Disdik Kaltim pun disepakati hal serupa. “Jadi kelas akhir di jenjang pendidikan masih bisa tatap muka. Sementara sisanya harus kelas online,” ungkapnya. Bagi kelas akhir, PTM terbatas di Sangatta Utara dan Bengalon dipastikan menjalani protokol yang ketat. Mulai dari penyediaan masker dan hand sanitizer hingga membersihkan sanitasi sekolah. Bahkan jika terdapat konfirmasi kasus maka sistem belajar akan dilakukan secara online. “Untuk sementara proses ini akan berjalan hingga 19 Februari mendatang. Kemudian akan dievaluasi kembali bersama tim Satgas Covid-19 Kutim,” terangnya. Selain itu Irma juga memastikan, progres vaksinasi anak umur 6 hingga 11 tahun baru mencapai 44 persen. Walaupun bukan jadi wewenangnya, namun hal ini berkaitan erat dengan proses pendidikan. Namun ia yakin jika capaiannya akan terus meningkat. “Sebab juga dibantu oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah juga,” tandasnya. (bct/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: