Susur Sungai Sangatta Dapat Jadi Objek Wisata Menjanjikan
Kutim, nomorsatukaltim.com – Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Timur (Kutim) kini tengah menyiapkan objek wisata baru. Melakukan susur Sungai Sangatta memakai kapal ponton dinilai jadi tempat wisata yang menjanjikan. Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan dipisahkan oleh sungai yang disebut Sungai Sangatta. Memiliki lebar sekira 50 meter, membuat transportasi angkutan sungai ini dulunya lebih diminati warga. Khususnya bagi pejalan kaki atau pengguna kendaraan roda dua. Sebab jika melewati jembatan yang ada saat itu harus memutar jauh. Namun kini, Jembatan Masabang telah berfungsi. Jarak otomatis lebih dekat dan waktu tempuh jauh terpangkas. Alhasil transportasi kapal ponton di Sungai Sangatta ini tidak berfungsi lagi. Untuk itu muncul gagasan dari Dispar agar para pemilik kapal itu tidak kehilangan mata pencaharian. Wisata susur sungai coba dikembangkan. Kepala Dispar Kutim, Nurullah mengatakan, rencana tersebut memang berjalan perlahan dan sejauh ini masih terus dikaji. Beberapa kebutuhan yang diperlukan pun akan terus dilengkapi hingga nantinya wisata susur sungai ini benar-benar bisa jadi objek wisata. “Kami juga sudah buat dermaga, walau masih terapung. Juga ada dua kapal yang sudah siap,” ujarnya kepada nomorsatukaltim.com - Disway National Network (DNN). Untuk rute sisir Sungai Sangatta itu sendiri, Dispar memilih mengarah ke hilir sungai. Dengan waktu tempuh sekitar 90 menit perjalanan pulang-pergi. Namun kembali ia mengakui jika pengembangan wisata susur sungai ini masih belum maksimal. “Mungkin perlu banyak perbaikan dan melengkapi infrastrukturnya. Penyediaan bahan bakar kapal juga harus diperhatikan,” ungkapnya. Sehingga Dispar pun mengaku belum kencang melakukan promosi wisata ini. Sebab fokus utama adalah menyiapkan infrastruktur fisik terlebih dahulu. Sembari melihat peminat dari objek wisata ini nantinya. “Kami coba dulu dan memang tidak bisa cepat langsung jadi. Para pemilik kapal juga akan didata terlebih dahulu,” tuturnya. Begitu pula mengenai tarif yang akan dikenakan. Dispar sejauh ini belum menentukan besaran biaya wisata susur sungai itu. Ia ingin besaran tarif yang dipatok nantinya dapat memberi untung pemilik perahu juga tetap bisa memberi pemasukan bagi kas daerah. “Nanti tarif akan kami atur dan ditetapkan secara resmi melalui Perda atau Perbub,” tandasnya. (bct/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: