Satu-satunya Berstatus Hijau COVID-19, Masuk Mahakam Ulu Wajib Swab Antigen

Satu-satunya Berstatus Hijau COVID-19, Masuk Mahakam Ulu Wajib Swab Antigen

Mahulu, nomorsatukaltim.com - Jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali meningkat menjadi 119 orang. Di mana, lima daerah berstatus merah, dua oranye, dan dua kuning. Hanya Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) saja yang masih hijau. Mengantisipasi adanya pasien positif di Mahulu. Wakil Bupati (Wabup) Mahulu Yohannes Avun langsung mengambil sikap. Agar masyarakat, baik dari dalam maupun dari luar agar taat pada protokol kesehatan (prokes). “Saat ini kita (Mahulu,Red) berstatus hijau. Jadi saya harap seluruh masyarakat tetap ketat menjaga prokes. Dan bagi tamu dari luar, apabila ingin masuk ke Mahulu. Harus test swab antigen. Apabila negatif baru boleh masuk,” terang Avun pada nomorsatukaltim.com, Senin (7/2/2022) siang. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mahulu Agustinus Teguh Santoso mengatakan, rencananya dalam waktu dekat akan dilaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19. Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di seluruh kabupaten/kota di Kaltim, khususnya di Mahulu sendiri. “Ini saya masih menunggu arahan waktu dari Pak Bupati, sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 di kabupaten,” ucap Agustinus. Seperti yang dikatakan Wabup Mahulu, Agustinus pun membenarkan. Bagi masyarakat atau tamu yang ingin masuk ke dalam wilayah Mahulu. Wajib menjalani pemeriksaan swab antigen dari kota asal berangkat. “Kalau hasilnya positif, ya langsung karantina di tempat asalnya. Dan segera melapor ke petugas kesehatan setempat. Namun apabila hasilnya negatif, silahkan melakukan perjalanan ke Mahulu,” terangnya. “Nanti di pos penjagaan. Perlihatkan surat hasil tes tersebut ke petugas yang berjaga,” sambung Agustinus. Di sisi lain, Agustinus pun menerangkan bahwa saat ini jenis virus Covid-19 yang mulai masuk ke Indonesia adalah jenis Omicron. Ia memaparkan bahwa, jenis virus ini penyebarannya lebih cepat dibandingkan virus Delta. Hanya saja, tingkat keparahannya di bawah virus Delta.   “Namun kalau terkena virus Omicron bagi yang punya penyakit bawaan atau komorbid. Juga sangat berbahaya,” tegasnya. Untuk itu ia mengimbau kepada masyarakat, yang kiranya belum melakukan vaksin pertama, maupun booster (suntikan ke-3). Dan sudah 6 bulan mendapatkan suntikan kedua. Atau umurnya sudah 18 tahun ke atas. Agar segera melakukan vaksinasi tersebut. “Itu supaya terbentuk antibodi. Sehingga bisa melawan infeksi Covid-19 strain Omicron ini,” pungkasnya. (bay/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: