Dwi Soetjipto Kunjungi Rig Hakuryu, Giant Discovery Diharapkan Capai 2 TCF
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Temuan baru di Rig Hakuryu yang berada di Wilayah Kerja (WK) Pertamina Hulu Mahakam memberikan semangat baru di awal tahun 2022. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto yang didampingi Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko dan Kepala SKK Migas Perwakilan Kalsul Azhari Idris, diajak General Manager PHM Zona 8 Agus Aprerianto untuk mengunjungi Rig Hakuryu, Jumat 21 Januari 2022. Kunjungan itu dilakukan sesaat sebelum Dwi Soetjipto melakukan peresmian kantor baru SKK Migas Perwakilan Kalsul di Pasir Ridge, Balikpapan. Dwi Soetjipto menyebut, target lifting migas secara nasional meningkat setiap tahun. Pada 2022 ini, SKK Migas ditargetkan mampu mencapai 703 ribu Barel Oil Per Day (BOPD). "Tentu masih ada beberapa terobosan yang harus kita cari supaya bisa mengangkat, dari tahun sebelumnya target 660 ribu BOPD menjadi 703 ribu BOPD," ujarnya kepada DIsway Kaltim. Kemudian untuk gas, kata dia, tahun lalu realisasinya sekitar 5.500 MMSCFD, sementara tahun ini, target produksi gas diharapkan meningkat menjadi 5.800 MMSCFD. "Ada kenaikan 300. Jadi kalau di sini kita melihat, minyak kita masih berusaha untuk bagaimana tidak decline atau zero decline karena perhitungan lifting APBN kita harus naik," terangnya. Ia menyebut, ke depannya potensi produksi gas bumi akan lebih besar. Sehingga diharapkan kebutuhan energi nasional akan dikonversi menjadi gas. "Jadi pemilihan energi, kita harapkan juga dilakukan karena Indonesia potensi gasnya lebih bagus. Dan beruntung bahwa gas itu dipandang sebagai energi transisi yang lebih bersih," ungkapnya. Untuk mendukung peningkatan produksi dan kinerja industri hulu migas, Dwi menyebut pemerintah sudah sangat mendorong capaian target jangka panjang. Di mana ketika ada Wilayah Kerja (WK) yang keekonomiannya perlu dibantu, seperti halnya PHM, Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), maka pemerintah sudah menyetujui memberikan tambahan insentif supaya bisa mengangkut potensi-potensi sumber daya di wilayah kerjanya. "Kalau enggak ada insentif, maka enggak ekonomis untuk diambil. Jadi benar bahwa pemerintah akan menjamin keekonomian, termasuk insentif dan lain-lain, seperti masalah pajak dan sebagainya," katanya. Dwi memandang kegiatan di industri migas meningkat cukup tajam selama kurun waktu terakhir. Di mana investasi terbesar hulu migas yakni pengeboran, cukup masif dilakukan. Bila pada 2021, secara nasional sudah mampu mengerjakan sebanyak 480 sumur, maka tahun ini ditargetkan menjadi di atas 800 sumur. Ada kenaikan 320 sumur di mana sumur terbanyak saat ini adalah yang berada di Rokan. "Dan di Kalsul sendiri, targetnya 199 sumur. Itu lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, 104 sumur. Jadi sudah hampir 2 kali lipat, itu di Kalsul saja," terangnya. Menurutnya hal itu sebagai implementasi pemberian intensif untuk PHM, PHSS dan PHKT. Di mana insentif untuk PHKT baru saja disetujui kementerian terkait. Kenaikan jumlah sumur di wilayah Kalsul juga dipastikan akan berdampak pada lifting APBN. Ia mencontohkan adanya temuan baru di Rig Hakuryu yang dikelola PHM, di harapkan merupakan temuan besar baru. Meski saat ini tim di lapangan masih melakukan kalkulasikan dan menyaipkan proyek plan development. "Ini kan belum selesai. Mudah-mudahan Giant Discovery, yang syaratnya harus di atas 2 TCF," katanya. Penemuan di Rig Hakuryu akan berdampak besar bagi PHM. Di mana target PHM yang saat ini berupaya menjaga agar produksinya tidak mengalami decline dari produksi 550 MMSCFD, bisa mulai menaikkan produksinya secara inline. "Ini mulai dijaga. Seandainya Kalimantan Timur nantinya akan berkembang lebih cepat (pembangunan) dengan Ibu Kota Negara (IKN) dan sebagainya, maka kebutuhan gasnya akan bisa diamankan oleh potensi ini," katanya. Bahkan bila kebutuhan Kaltim dan IKN lebih besar lagi, maka kebutuhan gasnya bakalan bisa dipasok dari LNG Plan untuk disuplai ke daerah lain ataupun ekspor LNG akan bagus," imbuhnya. (ryn/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: