Minyak Goreng Seharga Rp 14 Ribu Per Liter, Besok Mulai Operasi Pasar

Minyak Goreng Seharga Rp 14 Ribu Per Liter, Besok Mulai Operasi Pasar

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Untuk menekan harga minyak goreng yang melambung, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kaltim akan melakukan operasi pasar di seluruh kabupaten/kota, Kamis, 20 Januari 2022.

"Besok (Kamis 20/1/2022) kami launching penyaluran minyak goreng (subsidi) harga Rp 14 ribu untuk satu liter," kata Kepala Disperindagkop-UKM Kaltim, Yadi Robyan Noor, Rabu (9/1/2022). Hal itu ditempuh dalam rangka mengintervensi harga kebutuhan dasar masyarakat di pasar. Khususnya minyak goreng. Tapi tidak semua kalangan bisa membeli. Harga itu hanya berlaku bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Calon penerimanya pun sudah ditentukan oleh pemerintah. Yaitu hanya mereka yang menerima kupon khusus dari lurah tempat mereka berdomisili. "Itu kami serahkan ke kabupaten/kota, pakai kartu lewat kelurahan masing-masing," imbuhnya. Sebagai pembuka, operasi pasar akan dimulai di Samarinda yang mendapat kesempatan pertama. "Harga minyak goreng kemasan dijual sekitar Rp 30 ribu per liter. Tapi dibatasi, maksimal beli cuma dua liter," sebutnya. Operasi harga ini disebut akan berlangsung sampai enam bulan ke depan atau hingga Juni. Dengan begitu bisa menstabilkan harga minyak goreng dan bahan pokok lainnya. Berdasarkan analisis Disperindagkop UKM Kaltim, harga minyak goreng curah naik Rp 1.500 per liter secara nasional. Sedangkan minyak goreng kemasan naiknya Rp 2.000 per liter. Rata-rata kenaikan minyak goreng di 10 kabupaten/kota berkisar 5-11 persen. "Saat ini Kaltim kembali mendapat kuota 80.000 liter minyak goreng," katanya. Kenaikan minyak goreng ini, kata dia, disebabkan beberapa faktor. Antara lain lantaran permintaan CPO dunia naik dan terjadinya krisis energi di Eropa dan Tiongkok. Untuk itu, kata dia, Disperindagkop Kaltim masih terus berkoordinasi dengan Kementerian agar pasokan minyak goreng bisa tetap terjamin sehingga bisa mengintervensi pasar. Selain minyak goreng, juga kebutuhan pokok lainnya. Karena saat ini, distribusi bahan pokok masih tergantung pengiriman dari Pulau Jawa. "Untuk 10 hari ke depan normal masih distribusi, selebihnya belum tahu. Kalau yang di Jakarta enak aja, kan dekat distribusi," tutupnya. (boy/dah)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: