Polres Kukar Mediasi Soal Warna Jembatan Kartanegara, Bupati Minta Waktu Bahas Kembali

Polres Kukar Mediasi Soal Warna Jembatan Kartanegara, Bupati Minta Waktu Bahas Kembali

Kukar, nomorsatukaltim.com - Perubahan warna Jembatan Kartanegara masih meninggalkan permasalahan. Masyarakat adat dari Perkumpulan Adat Remaong Kutai Berjaya (RKB) tetap menolak pergantian warna. Ditandai dengan aksi damai hingga bakal menurunkan massa untuk mengecat warna jembatan yang sudah merah, kembali menjadi warna kuning sakral. Namun, aksi damai yang mulanya dijadwalkan pada Kamis (13/1/2022) hari ini, akhirnya tertunda. Setelah pihak Polres Kukar memfasilitasi rapat mediasi antara Forkompinda Kukar serta Bupati Kukar Edi Damansyah, dengan Perkumpulan Adat RKB di Ruang Tribrata Mapolres Kukar, pagi tadi. Ditemui usai pertemuan Kapolres Kukar, AKBP Arwin Amrih Wientama mengatakan, rapat mediasi ini bertujuan untuk memastikan wilayah Kukar tetap kondusif. Serta tidak ada oknum yang menumpangi, untuk memperkeruh kondisi di Kukar. Baca juga: Besok, 3 Ribu Masyarakat Adat Kutai Kembali Cat Jembatan Kartanegara Jadi Kuning Sakral Tak hanya itu, berdasarkan rapat mediasi. Pemkab Kukar bakal kembali melakukan rapat internal dan Bupati meminta waktu paling lama 2 minggu. Untuk membahas pergantian warna jembatan, yang ujungnya sempat heboh. Apakah tetap melanjutkan pergantian warna atau tidak. "Di sisi lain tugas saya sebagai Kapolres Kukar, bagaimana menjaga kondusifitas dan menghindari adanya konflik sosial," terang Arwin pada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN), Kamis (13/1/2022). Terpisah, Ketua Umum RKB Kaltim, Hebby Nurlan Arafat, mengungkapkan penundaan aksi damai pengecatan ulang Jembatan Kartanegara. Merupakan bentuk penghargaan kepada Polres Kukar yang memfasilitasi rapat mediasi ini. Tapi terkait perubahan warna jembatan tersebut. Pihaknya memastikan tetap menjalankan aksi dengan mengganti warna jembatan kembali menjadi kuning sakral, jika Pemda Kukar tetap mengecat warna merah putih pada Jembatan Kertanegara. "Kita tidak berubah, artinya kita akan tetap mengembalikan warna jembatan menjadi warna kuning sakral," jelas Hebby. Hebby juga mengatakan, bila sepekan kedepan belum ada hasil rapat internal Pemkab Kukar tersebut. Pihaknya bakal melakukan aksi kembali. Bahkan bukan 3 ribu massa saja, tapi lebih banyak lagi. Termasuk mendatangkan tenaga ahli yang akan dibayar untuk mengecat jembatan sesuai aturan dan aman. "Ini bentuk swadaya kita untuk menggembalikan nilai adat, kearifan lokal. Artinya warna kuning ini sakral," tegasnya lagi. Sementara itu, usai menghadiri mediasi di Polres Kukar. Bupati Kukar Edi Damansyah beserta Forkompida yang hadir bergegas keluar dan pergi. Bahkan saat akan dimintai keterangan oleh awak media, Edi Damansyah enggan berkomentar lebih banyak. Ia memilih meninggalkan langsung lokasi rapat mediasi, lantaran mengejar agenda kedinasan Bupati Kukar lainnya. "Pak Kapolres yg merilis, saya masih ada kegiatan," singkat Edi. (mrf/zul) Editor: Muhammad Zulfikar Akbar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: