Akses Darat Kubar-Samarinda Rusak, Penumpang Sungai Membludak

Akses Darat Kubar-Samarinda Rusak, Penumpang Sungai Membludak

KUBAR, nomorsatukaltim.com - Kondisi akses jalan trans Kalimantan dari Kutai Barat (Kubar) ke Samarinda, belakangan kerap jadi sorotan. Kondisinya memang rusak parah. Makin susah dilintasi kendaraan. Tak ayal, gegara persoalan ini membuat warga beralih memilih jasa angkutan kapal motor Sungai Mahakam. Meskipun waktu perjalanan 16–17 jam atau lebih lama jalur darat, mereka tetap memakai angkutan sungai. Berdasarkan pantauan nomorsatukaltim.com – Disway News Network (DNN), dengan kondisi akses yang sekarang, membuat waktu tempuh Kubar-Samarinda dengan jalur darat mencapai 9–10 jam. Jika sebelumnya saat jalan mulus hanya 5–6 jam. Warga sekarang lebih memilih angkutan sungai karena lebih nyaman selama perjalanan. Seperti diutarakan Fahmi, warga Samarinda, yang berkunjung ke Kubar ini saat disambangi awak media ini. Beberapa tahun lalu untuk bepergian ke Kubar, kata dia, biasa menggunakan jasa taksi jalur darat. “Kalau taksi bus atau taksi umum lainnya badan terasa hancur. Kata teman-teman, akibat badan jalannya rusak,” katanya. Hanya, sejumlah penumpang kapal motor ada kenaikan tarif. Untuk kelas VIP atau di lantai 2 per tiket Rp 150 ribu per orang. Kenaikan tarif lantai dasar dari Rp 100 ribu menjadi Rp 130 ribu. “Kami juga tidak tahu karena tidak ada alasan kenapa ada kenaikan tarif kapal,” kata Suhardi, warga Melak. Memang semenjak jalan darat rusak, kata sejumlah penumpang kapal motor memilih jasa angkutan Sungai Mahakam. “Bisa jadi bertambahnya penumpang kapal menjadikan tiketnya malah dinaikkan,” terang warga. Pantauan media ini, kapal motor yang bersandar di Pelabuhan Melak setiap hari penumpangnya selalu membeludak. Baik yang arus mudik atau ke Samarinda maupun arus balik atau ke Kubar. Terkait kerusakan jalan trans Kalimantan ini sempat menjadi keluhan anggota DPR RI Ismail Thomas. Mantan bupati Kubar dua periode ini menyebut, akibat jalan trans Kalimantan rusak, membuat lamanya perjalanan. Dari 5–6 jam kini menjadi 9–10 jam. Ditanya solusinya, Thomas berharap pemerintah pusat segera bertindak untuk mengucurkan dana perbaikan jalan trans Kalimantan. Wakil Bupati Kubar Edyanto Arkan pun turut bersuara soal jalan tersebut. Ia menyebutkan, jika jalan trans Kalimantan lama rusak dipastikan akan berdampak kepada kenaikan harga kebutuhan pokok yang disuplai dari Samarinda. Kondisi ini pun, kata dia, sudah disampaikan kepada pemerintah provinsi. “Makanya kita berharap jalan rusak segera diperbaiki,” harapnya. LUK/ZUL Editor: Muhammad Zulfikar Akbar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: