Tetapkan Kawasan Logistik Terpadu, Truk Besar Tak Perlu Melintas di Jalanan Kota

Tetapkan Kawasan Logistik Terpadu, Truk Besar Tak Perlu Melintas di Jalanan Kota

Tami juga berharap adanya solusi dari Pemerintah Kota Balikpapan. Terutama perlunya ada kawasan logistik terpadu. Sehingga kendaraan-kendaraan besar itu cukup sampai di km 5 Jalan Soekarno Hatta Balikpapan. Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Trucking Indonesia (Aptrindo) Kaltim Mifta Fathi Rezqi Utami turut menyoroti tragedi truk kontainer yang terjadi akhir tahun kemarin. Gadis yang disapa Tami itu turut prihatin tragedi yang menewaskan seorang pengendara motor. Kejadian tersebut diduga karena adanya pelanggaran terkait jam operasional kendaraan bermuatan kontainer yang melintas di jalan protokol. "Pengusaha logistik mestinya mengikuti Perwali yang mengatur tentang melintasnya kendaraan kontainer," kata Tami kepada nomorsatukaltim.com, jaringan harian Disway Kaltim, Rabu 6 Januari 2021. Kendati demikian Tami juga berharap adanya solusi dari Pemerintah Kota Balikpapan. Terutama perlunya ada kawasan logistik terpadu. Sehingga kendaraan-kendaraan besar itu cukup sampai di km 5 Jalan Soekarno Hatta Balikpapan. "Jadi kawasan kota sudah tidak perlu lagi gudang-gudang dan kalau melintasi daerah kota sudah harus menggunakan mobil kecil seperti pick-up atau truck 6 roda," tambah Tami. Keberadaan kawasan logistik terpadu sangat penting. Terlebih Balikpapan menjadi kota penyangga ibu kota negara baru. Sebagai pengusaha dia bersama pemkot siap membangun Balikpapan sebagai kota modern dan layak huni. Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, kata Tami, mestinya juga menjalankan perannya. Seperti melakukan timbangan langsung atau portable bagi kendaraan di atas 40 ton atau mobil-mobil over dimention. "Saya ingin mengucapkan selamat kepada Pak Elvin Junaedi sebagai Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan. Kami pengusaha logistik akan bersinergi kepada beliau," tutur Direktur Utama PT Lingkar Cepat Logistik tersebut. Selain itu Tami juga sangat berharap Pelabuhan Semayang dikonsentrasikan untuk penumpang saja. Sementara kapal feri bermuatan kendaraan berat sudah seharusnya berlabuh di Kariangau. "Kami sangat mendukung Kaltim Kariangau Terminal, untuk membuka pelabuhan umum atau multiperplus," harapnya. Tentu tragedi tersebut membawa kekhawatiran dari warga Balikpapan. Salah satunya Andy Septian yang sering melintas di kawasan simpang empat JL MT Haryono tersebut. "Bagi pengendara muatan dengan risiko tinggi seharusnya diperhatikan kondisi kendaraan sebelum berkendara. Mudahan pemerintah memperhatikan jam operasional lalu lintas atau diberi jalan khusus untuk pengguna muatan besar tersebut," harap Andy. (fdl/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: