35 Desa di Paser Rawan Pangan

35 Desa di Paser Rawan Pangan

Paser, nomorsatukaltim.com - Kerawanan pangan masih terjadi di Kabupaten Paser. Bahkan pada tahun ini tercatat 35 desa alami rawan pangan, bertambah 5 desa. Diketahui 2021 lalu hanya 30 desa dari 139 dan 5 kelurahan. Desa yang masuk rawan pangan terbagi tiga kategori. Yakni sangat rentan terdapat 4 desa, rentan terbagi di 18 desa, dan agak rentan terdiri 13 desa. Diketahui dari 10 kecamatan di Kabupaten Paser, semuanya memiliki daerah rawan pangan. "Untuk prioritas satu (sangat rentan) ada di Desa Tunas Keladen, Labuang Kalo dan Desa Senipah di Kecamatan Tanjung Harapan, serta di Desa Kepala Telake di Kecamatan Long Kali," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Kabupaten Paser, Taharudin, Selasa (4/1/2022), kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN). Baca juga: Antisipasi Kerawanan Pangan Ia menyebutkan berbagai upaya dilakukan untuk pengentasan desa rawan pangan. Di antaranya mulai memastikan ketersediaan, keterjangkauan dan kemanfaatan pangan itu sendiri. Dirinya menuturkan, indikator wilayah masuk kategori pangan, bukan hanya komoditas ketersediaan pangannya yang kurang. Namun beberapa faktor lain, turut memengaruhi. Misal, akses jalan, lahannya kurang, daya beli masyarakat, varian kebutuhan pokok, hingga tenaga kesehatan. Dari berbagai program atau evaluasi yang dilakukan tidak memberikan hasil yang baik. Malah bertambah dari 30 desa menjadi 35 desa. Selain indikator penilaian, disebutkan pandemi COVID-19 juga salah satu biang kerok. "Penyebab utamanya juga masa pandemi COVID-19, ini menjadi masalah bagi masyarakat. Jadi rumah tangga - rumah tangga miskin ini bertambah," sambungnya. Kemudian masyarakat yang menikmati air bersih PDAM belum optimal, serta jaringan listrik begitu pun dengan infrastruktur jalan. Dirinya optimis pertengahan tahun ini terdapat 5 sampai 7 desa yang terlepas dari rawan ketahanan pangan. Pasalnya, secara bertahap bakal banyak pengerjaan peningkatan fasilitas umum, tentu itu memberikan dampak positif, karena akses lebih mudah. "Terkait tenaga kesehatan sebetulnya tiap daerah telah tersedia. Cuma, karena luas daerahnya juga jadi pertimbangan. Dalam artian jangkauan wilayahnya sangat luas. Ini juga salah satu alasan kenapa ada daerah rawan ketahanan pangan," pungkasnya. Kehadiran tenaga kesehatan ini bisa memberikan edukasi atau pemahaman bagaimana makanan yang baik dengan gizi seimbang. Begitu pun komoditas harus diperhatikan, tak hanya karbohidrat, melainkan juga tersedianya protein, lemak dan serat. Selain mengonsumsi beras, masyarakat secara perlahan dapat pula mengonsumsi makanan pengganti. Seperti umbi-umbian. Guna melepas atau menurunkan angka desa rawan akan ketahanan pangan. Sebagai catatan pada 2019 lalu terdapat 40 desa rawan pangan. Kemudian 2021 lalu berkurang menjadi 30 desa. Teranyar 2022 ini alami kenaikan, yakni 35 desa. (asa/zul) Desa Rawan Ketahanan Pangan di Paser Prioritas 1 (Sangat Rentan):

  1. Tunas Keladen
  2. Labuang Kalo
  3. Senipah
  4. Kepala Telake
Prioritas 2 (Rentan):
  1. Rantau Buta
  2. Rantau Layung
  3. Muara Andeh
  4. Perguren Jaya
  5. Tanjung Aru
  6. Selangor
  7. Lori
  8. Random
  9. Sungai Langir
  10. Harapan Baru
  11. Muara Adang
  12. Krayan Sentosa
  13. Lusan
  14. Swan Slutung
  15. Sekuan Makmur
  16. Muara Toyu
  17. Perkuwin
  18. Muara Lambakan
Prioritas 3 (Agak Rentan):
  1. Tanjung Pinang
  2. Suweto
  3. Biu
  4. Lomu
  5. Segendang
  6. Riwang
  7. Bai Jaya
  8. Sunge Batu
  9. Prepare
  10. Olung
  11. Tiwei
  12. Muara Adang II
  13. Pinang Jatus
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Paser.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: