Cuaca Buruk, Nelayan Balikpapan Tetap Melaut

Cuaca Buruk, Nelayan Balikpapan Tetap Melaut

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Belakangan ini, cuaca sulit diprediksi. Bahkan cenderung memburuk di penghujung 2021. Namun nelayan di Balikpapan tak punya banyak pilihan. Mereka memutuskan tetap melaut, bagaimana pun kondisinya.

Walau sadar betul soal risiko buruk yang akan ditemui jika cuaca memburuk. Mereka tetap melaut. Walau itu harus menerjang ombak.

Karena jika mengikuti cuaca, para nelayan dipastikan tak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Di kawasan Teluk Balikpapan, saat ini kerap turun hujan tiba-tiba disertai angin kencang dan ombak dengan ketinggian setengah hingga 1 meter.

"Biasanya hujan deras yang bikin (ombak), jadi sulit kalau di tengah laut. Tapi belakangan ini hujannya tidak terlalu deras, tapi sering," ujar Udin, nelayan di Klandasan Ilir, saat ditemui, Senin, 20 Desember 2021.

Menurutnya kebutuhan pasar terkait hasil tangkap ikan dan komoditas laut lainnya di Balikpapan yang cukup tinggi, memotivasi para nelayan untuk melaut. Apa lagi, harga komoditas laut juga biasanya ikut terkerek naik menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Ya memang penghasilan kita tidak bisa diprediksi juga karena (jumlah) tangkapan juga tidak menentu. Tapi lumayan lah," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Balikpapan Hernia Prisni menyebut sejauh ini para nelayan di Balikpapan tidak terlalu terpengaruh dengan cuaca dan musim penghujan di penghujung akhir tahun ini.

"Belum ada dari kelompok nelayan yang tidak turun melaut karena kondisi cuaca yang tidak mendukung," ujarnya.

Menurutnya, DP3 Balikpapan telah berkoordinasi dengan kelompok nelayan, namun belum ada yang terpaksa tidak melaut  karena kondisi cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Adapun otoritas terkait telah memperkirakan adanya dampak gempa yang berpotensi terjadi tsunami di beberapa wilayah, di antaranya di sekitar laut Jawa di kawasan Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Meski posisinya tergolong jauh dari perairan di Balikpapan, namun dampaknya mungkin bisa mencapai perairan di Selat Makassar yang bertemu dengan Teluk Balikpapan.

Menurut Heria, DP3 secara rutin menyampaikan informasi terkait situasi dan kondisi cuaca kepada para nelayan, ketika cuaca tidak mendukung untuk melaut. Hal itu untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

"Kita kan ada prediksi cuaca itu yang kita sampaikan kepada mereka bahwa saat ini cuaca sedang tidak mendukung," ujarnya.

Adapun jumlah nelayan yang ada di Kota Beriman kini mencapai ribuan orang. Tersebar dari Balikpapan Barat, Balikpapan Utara, Balikpapan Kota, Balikpapan Selatan dan Balikpapan Timur. DP3 selalu berkoordinasi dengan kelompok-kelompok nelayan agar bisa mengoptimalkan sektor perikanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: