Polda Kaltim Responsif Tangani Karhutla, Luncurkan Aplikasi Lembuswana
Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Polda Kaltim memerkenalkan aplikasi Lembuswana. Yang berfungsi menangani kebakaran hutan dan lahan atau karhutla. Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak mengatakan pihaknya sudah mewacanakan hal ini sejak lama. Dan selama proses pembuatan aplikasi Lembuswana sendiri dibiayai sepenuhnya oleh Pemprov Kaltim. Aplikasi ini kemudian secara resmi digunakan oleh Polda Kaltim, dalam hal memantau titik api atau hotspot. Pada kesempatan ini, Irjen Pol Herry sempat mempresentasikan cara kerja aplikasi. Dari tampilan utama, aplikasi ini akan menyuguhkan penampakan wilayah Kalimantan secara umum. Lalu bisa diperbesar hingga titik terkecil untuk mengetahui adanya titik api. "Jadi di sebelah kanan atas aplikasi, nanti akan terlihat ada berapa titik api atau hotspot. Lebih rincinya ada di kiri bawahnya," ujarnya saat menjelaskan. Dari titik api yang terlihat, nantinya bisa ditelusuri lebih jauh soal lokasi hotspot-nya. Semisal titik api berada di salah satu lokasi tambang batu bara. Maka pihaknya melalui command center akan menghubungi pemilik lahan batu bara tersebut untuk memastikan titik panas apa yang ada di lokasi itu. "Nanti kan ketahuan, apakah benar ada kebakaran atau memang sedang ada aktivitas perusahaan yang memicu panas itu," jelas Herry. Pembacaan titik panas oleh aplikasi ini, terhubung dengan 4 satelit udara yang saling terkoneksi. Ditanya soal durasi penanganan, dirinya enggan memastikan. Namun yang pasti, secepatnya harus segera tertangani. Pasalnya, menurut dia, penanganan karhutla bergantung pada lokasi api itu sendiri. "Ada yang bisa dijangkau mobil, ada yang hanya bisa dijangkau dengan motor, ada yang harus jalan kaki baru nyampe," jelasnya. Namun untuk mempercepat penanganan itu, dia menegaskan, akan mengintensifkan latihan-latihan yang sekiranya meningkatkan kemampuan petugas di lapangan dalam upaya pemadaman api. "Karena aplikasi ini tidak hanya bisa memantau titik api secara real time, tapi juga lokasi petugas, Polsek atau Polres terdekat. Jadi kita bisa langsung panggilan suara atau video itu untuk segera memastikan," tegasnya. Sementara itu Gubernur Kaltim, Isran Noor mengapresiasi inisiatif jajaran Polda Kaltim dalam melahirkan aplikasi Lembuswana yang diresmikan hari ini. "Jadi sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui secara dini titik api agar segera diketahui secara mendalam dan akurat," ujar Isran saat ditemui wartawan. Ia pun sempat mengikuti simulasi aplikasi tersebut yang didemonstrasikan langsung oleh Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak di Hotel Novotel Balikpapan. Menurutnya, pembacaan oleh aplikasi Lembuswana dinilai akurat dan akan efektif dalam penanganan bencana kebakaran di kawasan Kalimantan Timur. "Jadi misal kita ketahui titik, kita kordinasi petugas lapangan, itu cepat penanganannya. Jadi eksekusi penanganan karhutla itu akan sangat cepat sekali," jelas Isran. Ia pun berharap ada aplikasi eksternal pendukung Lembuswana, sehingga penanganan terhadap Karhutla bisa benar-benar maksimal. Disamping itu, ditanya kondisi titik panas di Kaltim, ia menjelaskan bahwa kurun 2 tahun terakhir tidak ada, termasuk kejadian kebakaran hutan dan lahan. "Kalau kebakaran dapur, itu enggak masalah. Kalau misal terpantau ada titik api, ternyata orang bakar batu bata, itu enggak masalah karena terkendali," kata Isran berlelucon. Masalah nihil karhutla, ia pun menjelaskan bahwa kondisi cuaca yang belakangan cenderung hujan. Sehingga membuat lahan menjadi basah dan menekan potensi titik api. "Kedua pemerintah dan TNI-Polri sangat peduli dan luar biasa mengantisipasi kebakaran hutan. Kalau tidak peduli, bisa bahaya," tutupnya. (bom/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: