Transportasi Laut Balikpapan Diprediksi Tak Melonjak saat Nataru

"Saya tidak tahu momentumnya apa. Tapi beberapa waktu lalu rombongan kendaraan seperti Club (mobil) Pajero, sudah berangkat ke Surabaya. Ada sekitar 15 kendaraan, kalau enggak salah," katanya.

Dari informasi yang dia terima, beberapa klub kendaraan roda empat maupun roda dua, sudah melakukan touring ke Pulau Jawa, dengan tema Pariwisata Bangkit.

 "Justru saya khawatir, justru mendekati libur Nataru malah sepi," katanya sembari tertawa.

Adapun rute Balikpapan-Surabaya yang mengalami lonjakan sampai 50 persen selama tiga bulan belakangan, sementara rute Balikpapan-Pare-Pare, Sulawesi, datar-datar saja.

Nah untuk libur Nataru, diprediksi tujuan atau rute perjalanan juga akan semakin mengerucut. Hanya daerah-daerah tertentu saja yang kemungkinan akan mengalami lonjakan. Terutama perjalanan ke daerah Timur Indonesia.

"Kalau kami juga menyiapkan armada ke Timur Indonesia, tapi dari Surabaya ke Maumere. Kalau dari sini (Balikpapan) memang kita tidak ada rute," terangnya.

Adapun bencana alam nasional seperti erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, yang terjadi beberapa waktu lalu disebutnya tidak begitu memengaruhi lonjakan trafik dari Balikpapan ke daerah bencana. DLU hanya mencatat keberangkatan dua truk pengangkut logistik bantuan yang berangkat ke sana, yang meminta kompensasi keringanan.

"Kita memberikan kemudahan tempat dan memberikan potongan sampai 30 persen," katanya.

Kendala perjalanan laut yang mungkin dihadapi selama pergantian tahun, yakni iklim dan cuaca. Sehingga ada tim yang selalu memantau informasi cuaca dari BMKG, secara harian dan mingguan. Selain itu juga menggunakan rujukan BMKG Singapura dan Australia.

"Memang ada porecast yang berbeda-beda tapi kami tetap mengambil patokan yang paling tinggi untuk kewaspadaan. Sampai satu bulan ke depan kondisi masih bagus, ombak hanya sampai setengah meter saja," imbuhnya. (ryn/ava)

Sumber: