Vaksinasi Anak Balikpapan, Aisyah: Enggak Sakit kok
"Sasaran kita ada 81.404 anak, berdasarkan data Diadukcapil Balikpapan hari ini," katanya.
Berdasarkan hasil penelitian kesehatan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Balai POM, kata dia, maka jenis vaksin Sinovac yang dinyatakan aman untuk diauntikkan kepada anak-anak.
Namun tidak menutup kemungkinan, akan dibuka juga kesempatan penggunaan jenis merek vaksin lain, jika penelitian lebih lanjut sudah selesai dilakukan.
Selain vaksinasi COVID-19, kata dia, juga diketahui secara luas bahwa anak usia 6 sampai 11 tahun juga wajib mengikuti imunisasi lainnya, atau biasa di sekolah-sekolah disebut Bias atau Bulan Imunisasi Anak Sekolah. Karena itu, sangat penting untuk diketahui para orang tua dan guru, kapan terakhir kali anak-anaknya diimunisasi.
"Karena syaratnya adalah berjarak empat minggu dengan vaksinasi Covid. Karena itu kita lakukan di sekolah, harapan kami guru tahu kapan terakhir Bias, atau di Puskesmas atau di Dome. Kita tidak berharap vaksinasi dilakukan di tempat umum, karena (khawatir) tidak ada data jarak interval imunisasinya," terangnya.
Dokter Dio, sapaanya, menargetkan vaksinasi anak selesai pada Februari 2021. Karena setelah itu, Diskes Balikpapan akan melakukan persiapan imunisasi campak rubella yang rutin digelar setiap tahunnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan Muhaimin menyebut telah memberikan data anak sekolah berusia 6 aampai 11 tahun kepada Diskes Balikpapan sebanyak 67.250 anak.
"Kalau data dari Disdukcapil kan ada 81.404 anak. Artinya ada anak-anak kita yang usia sekolah tapi mungkin di pesantren, di panti asuhan dan lain-lain," katanya.
Muhaimin menilai kehadiran orang tua di BSCC ini, membuktikan antusias warga Balikpapan terhadap vaksinasi COVID-19.
"Artinya orang tua memang menunggu anak-anaknya divaksin, supaya lebih yakin untuk melaksanakan PTM kalau kita misalnya nanti sudah menambah porsi PTM," terangnya.
Adapun rencana Disdikbud Balikpapan untuk menambah jam belajar di sekolah, akan disesuaikan hasil evaluasi pasca liburan semester dan liburan Natal dan Tahun Baru.
"Kita berdoa supaya tidak ada kasus apapun, sehingga kami akan mengusulkan kepada Wali Kota selaku ketua gugus tugas untuk menambah waktu durasi jam belajarnya," imbuhnya. (ryn/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: